Bentrokan Senjata Thailand Kamboja Usai KTT ASEANBentrokan Senjata Thailand Kamboja Usai KTT ASEAN

Berita Dunia Terkini – Hanya sehari setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 di gelar di Malaysia, perbatasan Thailand dan Kamboja kembali bergolak. Bentrokan bersenjata terjadi pada Rabu, 28 Mei 2025, di wilayah sengketa yang terletak dekat Provinsi Ubondra Chatni, Thailand. Insiden ini memperlihatkan kontras yang mencolok dengan semangat perdamaian yang baru saja di gaungkan oleh negara-negara anggota ASEAN.

Militer Thailand mengklaim bahwa pasukan Kamboja telah melintasi batas wilayah dan melepaskan tembakan lebih dahulu, sehingga memaksa mereka untuk melakukan balasan. Juru bicara militer Thailand, Kolonel Wintai Sufari, menyatakan bahwa tidak ada korban dari pihak Thailand. Ia menegaskan bahwa tindakan yang di lakukan pasukannya merupakan bentuk pertahanan terhadap pelanggaran kedaulatan negara.

Kamboja Kehilangan Prajurit

Namun, narasi berbeda disampaikan oleh militer Kamboja. Juru bicara mereka, Mayor Maupala, menyatakan bahwa satu prajurit Kamboja tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam insiden tersebut. Ia mengklaim bahwa pasukan Kamboja tengah melakukan patroli rutin di wilayah mereka sendiri, sebelum mendapatkan tembakan dari arah pasukan Thailand. Pihak Kamboja mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai agresi sepihak.

Insiden ini dengan cepat menimbulkan ketegangan baru di antara kedua negara. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral antara Thailand dan Kamboja memang cenderung stabil, tetapi permasalahan perbatasan tetap menjadi isu sensitif yang belum tuntas hingga kini.

Respons Pemerintah dan Upaya Reduksi Ketegangan

Menteri Pertahanan Thailand, Putamwe Chaya Chai, menyampaikan bahwa insiden ini kemungkinan terjadi akibat kesalahpahaman di lapangan. Ia menyatakan bahwa komunikasi antara otoritas militer kedua negara sedang di lakukan guna mencegah eskalasi yang lebih besar. Namun demikian, ia juga menegaskan bahwa Thailand tidak akan menarik pasukannya dari wilayah tersebut sebelum pasukan Kamboja mundur dan menghentikan aktivitas penggalian parit yang di anggap provokatif.

Sementara itu, pemerintah Kamboja menyatakan akan mengangkat persoalan ini ke tingkat diplomatik dan meminta klarifikasi resmi dari Thailand. Mereka juga mendesak di lakukannya investigasi bersama untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Sengketa Lama yang Belum Diselesaikan

Wilayah perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah lama menjadi sumber ketegangan. Konflik besar terakhir terjadi pada tahun 2011 dan menewaskan puluhan orang. Sengketa ini terutama berkisar pada klaim atas wilayah yang mengelilingi Candi Preah Vihear, situs warisan dunia UNESCO yang berada di perbatasan kedua negara. Meskipun pengadilan internasional telah mengeluarkan keputusan, interpretasi batas wilayah masih menjadi masalah yang menimbulkan gesekan.

Ironi di Tengah Komitmen ASEAN

Yang membuat situasi ini semakin ironis adalah fakta bahwa bentrokan ini terjadi tak lama setelah para pemimpin ASEAN kembali menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian regional. Pertemuan tingkat tinggi di Malaysia itu seharusnya menjadi momentum memperkuat solidaritas dan kerja sama kawasan, namun kenyataannya, konflik lokal seperti ini menunjukkan bahwa permasalahan lama belum benar-benar tuntas.

Sumber : Youtube.com

By ALEXA