Berita Dunia Terkini – Arab Saudi, dikenal sebagai pusat spiritual umat Islam, kini mengalami perubahan besar-besaran. Di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Muhammad bin Salman, negara ini menjalani transformasi radikal, beralih dari ketergantungan pada minyak menuju sektor-sektor baru seperti pariwisata serta hiburan. Langkah ambisius ini dirangkum dalam “Visi 2030,” sebuah rencana untuk mendiversifikasi ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Visi 2030: Ambisi dan Strategi
Diluncurkan pada tahun 2016, Visi 2030 adalah inisiatif strategis yang dipimpin Muhammad bin Salman, ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan. Visi ini memiliki tiga tema utama: masyarakat dinamis, perekonomian berkembang, dan negara ambisius. Tujuan utamanya adalah mengurangi ketergantungan pada minyak, gas, serta mendorong pertumbuhan sektor baru seperti pariwisata hingga hiburan.
Langkah konkret dalam Visi 2030 mencakup pengurangan subsidi, pembentukan dana kekayaan negara, serta reformasi besar-besaran di berbagai industri, termasuk pariwisata dan pertahanan. Salah satu perubahan signifikan adalah pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan pada 2018, menandai awal dari berbagai reformasi sosial lainnya.
Arab Saudi sebagai Destinasi Hiburan Global
Transformasi Arab Saudi ke sektor hiburan tidak hanya menandai perubahan sosial tetapi juga ekonomi. Negara ini kini menjadi tuan rumah berbagai acara internasional, sesuatu yang sebelumnya di anggap mustahil di sana. Pada Desember 2019, Riyad menyelenggarakan MDLB Soundstorm, festival musik elektronik yang dihadiri hampir 200.000 orang. Festival campuran gender pertama ini melawan kebiasaan sebelumnya yang hanya mengizinkan acara pria.
Selain itu, Arab Saudi memantapkan diri di kalender internasional dengan menjadi tuan rumah Formula 1 dan merencanakan Piala Dunia pada 2034. Negara ini meluncurkan festival film internasional seperti Red Sea International Film Festival di Jeddah, menampilkan sinema regional dan meningkatkan pertukaran budaya setelah pencabutan larangan bioskop umum.
Proyek Megah: Kidia dan Neom
Dua proyek megah mencerminkan ambisi besar Arab Saudi: Kidia dan Neom. Kidia adalah taman hiburan bertema Dragon Ball pertama di dunia, berdiri di atas lahan seluas 500.000 meter persegi di luar ibu kota Riyad. Taman ini menawarkan berbagai wahana bertema Dragon Ball, hotel serta restoran.
Sementara itu, proyek Neom adalah kota pintar futuristik dirancang untuk berkembang tanpa merusak lingkungan. Dengan luas sekitar 26.500 km² serta garis pantai sepanjang 468 km, Neom akan menjadi pusat inovasi serta keberlanjutan. Investasi mencapai 500 miliar dolar AS dari dana publik dan investor lokal serta internasional.
Reformasi Sosial dan Ekonomi
Reformasi signifikan terjadi di bidang sosial. Salah satu perubahan terbesar adalah penghapusan perwalian laki-laki, memungkinkan perempuan bepergian dan menyelesaikan transaksi pemerintah secara mandiri. Perubahan ini mendorong partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, meningkat menjadi 35,9% pada kuartal ketiga 2023 dari 17% pada 2017.
Arab Saudi juga membuka pintunya bagi pariwisata internasional dengan skema visa turis 90 hari untuk warga dari 63 negara. Tujuan kerajaan adalah menarik 150 juta pengunjung per tahun pada 2024, target ambisius yang menunjukkan tekad Arab Saudi menjadi destinasi wisata global.
Menyongsong Masa Depan
Dengan investasi besar-besaran dalam infrastruktur hiburan serta kebijakan reformis mendalam, Arab Saudi bertekad menempatkan diri sebagai pusat hiburan utama di dunia. Transformasi ini bukan hanya tentang di versifikasi ekonomi tetapi juga memodernisasi masyarakat hingga menciptakan lapangan kerja baru. Langkah-langkah ini di harapkan tidak hanya memperkuat ekonomi non-minyak tetapi juga menarik jutaan wisatawan dari seluruh dunia.
Perubahan di Arab Saudi mencerminkan perjalanan luar biasa dari pusat spiritual menuju destinasi hiburan global. Dengan berbagai proyek ambisius serta kebijakan reformis, Arab Saudi siap menghadapi masa depan penuh potensi serta peluang.
Sumber : Youtube