Berita Dunia Terkini –Topan Kajiki melanda Asia Tenggara dan menyebabkan kerusakan besar di Thailand dan Vietnam. Topan ini membawa hujan deras selama berhari-hari, yang kemudian memicu banjir bandang dan tanah longsor di banyak daerah. Akibatnya, topan ini menewaskan puluhan orang dan memaksa ribuan warga mengungsi dari rumah mereka.

Dampak di Vietnam: Longsor dan Banjir Terparah dalam Tahun Ini

Di Vietnam, Topan Kajiki menghantam wilayah tengah, khususnya Provinsi Thua Thien-Hue dan Quang Tri. Hujan lebat terus mengguyur selama beberapa hari, membuat tanah di daerah pegunungan menjadi labil. Akhirnya, longsor besar menghantam sejumlah desa terpencil.

Pemerintah Vietnam melaporkan bahwa longsor dan banjir ini telah menewaskan sedikitnya 15 orang. Tanah longsor menimbun rumah-rumah dan menewaskan warga yang sedang berada di dalam atau sedang mencoba menyelamatkan barang-barang mereka. Tim evakuasi menghadapi kesulitan besar karena jalan rusak dan medan terjal yang menghambat akses ke lokasi bencana.

Thailand: Infrastruktur Rusak dan Ribuan Warga Mengungsi

Di Thailand, Topan Kajiki mengguyur wilayah selatan dan timur laut dengan curah hujan ekstrem. Akibatnya, banjir melanda beberapa provinsi seperti Pattani, Narathiwat, dan Yala. Longsor terjadi di daerah perbukitan dan menghancurkan rumah-rumah serta merusak jalan dan jembatan.

Pemerintah Thailand mencatat sedikitnya 8 korban jiwa akibat bencana ini. Lebih dari 5.000 warga mengungsi ke tempat penampungan darurat. Tim penyelamat dan militer Thailand turun ke lapangan untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan.

Respons Pemerintah dan Bantuan Kemanusiaan

Pemerintah Vietnam dan Thailand segera menetapkan status darurat di wilayah terdampak. Mereka juga menyalurkan dana bantuan dan mengerahkan tim tanggap darurat. Di Vietnam, pemerintah mengirim helikopter untuk membawa makanan dan obat-obatan ke desa-desa yang terisolasi. Di Thailand, militer mengoperasikan kapal dan kendaraan amfibi untuk menjangkau lokasi-lokasi yang terendam banjir.

Lembaga kemanusiaan internasional seperti Palang Merah dan UNICEF juga ikut membantu. Mereka menyuplai logistik, makanan, air bersih, dan perlengkapan medis ke wilayah terdampak. Namun, cuaca ekstrem dan hujan yang terus turun membuat proses bantuan berjalan lambat.

Ancaman Perubahan Iklim dan Pentingnya Kesiapsiagaan

Topan Kajiki menunjukkan betapa perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam di Asia Tenggara. Para ahli meteorologi memperingatkan bahwa badai tropis di masa depan kemungkinan akan menjadi lebih kuat karena suhu laut terus meningkat.

Pemerintah dan masyarakat perlu memperkuat sistem peringatan dini dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Banyak daerah terpencil belum memiliki akses cepat terhadap informasi cuaca dan jalur evakuasi, sehingga warga menjadi sangat rentan saat bencana datang.

Penutup

Topan Kajiki menghantam Thailand dan Vietnam dengan dampak yang sangat besar. Bencana ini menewaskan puluhan orang, merusak infrastruktur, dan memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka. Pemerintah, relawan, dan organisasi internasional terus berupaya membantu para korban. Peristiwa ini mengingatkan kita semua untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kerja sama dalam menghadapi ancaman bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.

Sumber : CNN NEWS

By ALEXA