Berita Dunia Terkini – Amerika Serikat selama ini dikenal sebagai negara maju dengan kehidupan yang modern, infrastruktur canggih, serta kota-kota besar yang menjadi ikon dunia. New York, Los Angeles, dan San Francisco hanyalah beberapa contoh kota yang sering masuk dalam daftar impian banyak orang untuk dikunjungi. Namun, di balik pesona tersebut, ada sisi lain yang tak banyak dibicarakan—sisi kelam yang menjadi tantangan serius bagi masyarakat lokal dan juga para wisatawan asing.
Meskipun negara ini dianggap sebagai tanah impian oleh sebagian orang, kenyataannya tidak semua pengalaman berkunjung ke Amerika akan berakhir menyenangkan. Berikut ini adalah berbagai realitas kelam yang patut diketahui sebelum Anda memutuskan untuk menjelajah Negeri Paman Sam.
1. Transportasi Umum yang Mengecewakan
Amerika mungkin tampak seperti surga mobil dan jalan raya. Tapi ketika berbicara soal transportasi umum, kenyataan di lapangan sering kali jauh dari harapan. Di kota besar seperti New York dan Chicago, sistem subway dan metro menjadi tulang punggung mobilitas harian. Namun, banyak wisatawan maupun penduduk lokal yang mengeluhkan buruknya perawatan dan sanitasi transportasi ini.
Tikus berkeliaran di stasiun subway bukan hal langka, bahkan sering menjadi bagian dari “pemandangan umum” yang harus di hadapi pengguna transportasi. Beberapa fasilitas terlihat kotor dan usang, membuat pengalaman perjalanan terasa tidak nyaman. Hal ini di sebabkan oleh fakta bahwa sistem transportasi umum di Amerika tidak dikembangkan secara merata seperti di negara-negara maju lainnya. Banyak kota yang lebih mengandalkan kendaraan pribadi karena memang sejak awal sistem perkotaan di Amerika didesain untuk mobil, bukan pejalan kaki atau penumpang angkutan umum.
2. Kota-Kota dengan Tingkat Kejahatan Tinggi
Amerika juga memiliki catatan kriminalitas yang cukup mengkhawatirkan. Tingkat kejahatan di beberapa kota sangat tinggi, bahkan kerap menjadi alasan utama wisatawan membatalkan kunjungan. Beberapa kota yang sering masuk daftar kota paling berbahaya antara lain Memphis di Tennessee, Albuquerque di New Mexico, Anchorage di Alaska, Bakersfield di California, dan Little Rock di Arkansas.
Kejahatan yang terjadi tidak hanya sebatas pencurian dan perampokan, tetapi juga penembakan massal yang kini makin sering terjadi. Bahkan toko-toko besar seperti Apple Store di Philadelphia pernah menjadi sasaran penjarahan oleh gerombolan bertopeng, yang sebagian besar masih remaja. Mereka membawa kabur berbagai barang elektronik dalam jumlah besar, sementara petugas toko hanya bisa melihat tanpa berdaya.
Peristiwa seperti ini membuat banyak wisatawan merasa tidak aman dan mempertimbangkan kembali pilihan destinasi mereka. Ancaman kriminalitas bukan hanya terjadi di malam hari, tetapi juga bisa terjadi di siang bolong, bahkan di tengah pusat kota.
3. Krisis Tunawisma yang Kian Parah
Masalah gelandangan atau tunawisma adalah salah satu isu sosial paling nyata di banyak kota besar Amerika. Dalam dua tahun terakhir, jumlah tunawisma meningkat pesat hingga mencapai lebih dari 421.000 orang. Mereka tinggal di tenda-tenda darurat yang berdiri di sepanjang trotoar, kolong jembatan, dan taman kota.
California adalah negara bagian dengan jumlah tunawisma terbanyak. Kota seperti Los Angeles dan San Francisco yang terkenal sebagai destinasi wisata kelas dunia, justru dipenuhi pemandangan menyedihkan: orang-orang yang tidur di trotoar, mendorong kereta berisi barang pribadi, atau meminta-minta di lampu merah. Peningkatan jumlah tunawisma juga turut memperburuk sanitasi kota dan menciptakan lingkungan yang tidak nyaman, baik bagi penduduk maupun pengunjung.
4. Fenomena “Kota Zombie” di Philadelphia
Salah satu fenomena paling mengerikan yang terjadi di Amerika adalah apa yang disebut sebagai “kota zombie”. Istilah ini merujuk pada kondisi tragis di kawasan Kensington Avenue, Philadelphia. Di sana, para pecandu narkotika terlihat seperti zombie: berjalan sempoyongan, berdiri membungkuk tak bergerak, atau bahkan jatuh pingsan di trotoar.
Hal ini di sebabkan oleh penyalahgunaan obat penenang hewan bernama Xylazine, yang kerap dicampur dengan narkotika lain. Efek dari obat ini membuat penggunanya kehilangan kesadaran secara ekstrem, dan tubuh mereka tidak lagi bisa di kendalikan dengan normal.
Meskipun pemerintah setempat telah menjadikan area ini sebagai zona rehabilitasi terbuka, namun kenyataannya banyak pecandu lebih memilih tinggal di jalan di bandingkan masuk ke penampungan. Mereka mendirikan tenda-tenda di pinggir jalan, dan menjadikan trotoar sebagai rumah mereka. Suasana kota pun menjadi sangat kelam dan menyeramkan, seperti adegan film horor.
5. Ancaman Bencana Alam yang Nyata
Amerika Serikat adalah negara yang memiliki iklim ekstrem dan rentan terhadap berbagai jenis bencana alam. Badai salju di utara, tornado di kawasan tengah, dan angin topan di tenggara adalah hal yang biasa terjadi setiap tahun. Bahkan, beberapa wilayah bisa mengalami suhu panas ekstrem yang mencapai lebih dari 39 derajat Celcius.
Florida di kenal sebagai negara bagian yang paling sering di landa badai tropis, sementara daerah seperti North Dakota dan Minneapolis mengalami gelombang panas yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Perubahan iklim membuat kondisi cuaca di Amerika semakin sulit diprediksi. Oleh karena itu, salah waktu berlibur ke Amerika bisa membuat perjalanan menjadi mimpi buruk.
6. Islamofobia yang Masih Menjadi Tantangan
Selain masalah sosial dan lingkungan, Amerika Serikat juga masih menghadapi tantangan serius terkait toleransi beragama, khususnya terhadap umat Islam. Sejak masa pemerintahan Donald Trump, isu islamofobia meningkat tajam. Kebijakan yang melarang warga dari tujuh negara mayoritas Muslim masuk ke Amerika sempat menuai kontroversi besar.
Meski banyak warga non-Muslim yang menentang kebijakan ini dan mendukung komunitas Muslim, tetap saja umat Islam kerap mengalami diskriminasi dan perlakuan tidak adil. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat umat Muslim di Amerika. Faktanya, 91% Muslim di Amerika tetap bangga dengan keislaman mereka dan menganggap Islam sebagai sumber kekuatan serta ketenangan hidup.
Mereka juga percaya bahwa identitas Islam tidak bertentangan dengan identitas sebagai warga Amerika. Keberadaan komunitas Muslim yang kuat dan aktif dalam berbagai bidang kehidupan menjadi bukti bahwa keberagaman tetap bisa menjadi kekuatan, meski tantangan selalu ada.
Penutup: Di Balik Gemerlap, Ada Realitas
Amerika Serikat adalah negara dengan dua sisi yang sangat kontras. Di satu sisi, negara ini menawarkan berbagai kemajuan dan kemewahan yang mengagumkan. Namun di sisi lain, berbagai masalah sosial, lingkungan, dan keamanan masih menjadi pekerjaan rumah besar yang belum terselesaikan.
Sebagai wisatawan, penting untuk memahami bahwa berkunjung ke negara maju tidak selalu menjamin pengalaman liburan yang sempurna. Pengetahuan tentang sisi gelap Amerika ini dapat membantu Anda lebih bijak dalam merencanakan perjalanan, serta menumbuhkan rasa empati terhadap kondisi sosial yang terjadi di balik layar gemerlap kota-kotanya.
Sumber : Youtube.com