Berita Dunia Terkini –Konflik antara Israel dan Palestina terus memanas. Pejabat Israel kembali mengeluarkan pernyataan keras terkait rencana sejumlah negara yang ingin mengakui kemerdekaan Palestina. Pernyataan ini menegaskan bahwa Israel tidak akan tinggal diam dan siap memberi respons tegas.

1. Menlu Israel Tanggapi Langkah Negara Barat

Beberapa negara Barat mulai menyatakan niat untuk mengakui Palestina secara resmi. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan rencana tersebut menjelang Majelis Umum PBB pada September 2025. Langkah itu langsung memicu kemarahan Israel. Inggris dan Kanada juga menyatakan dukungan terhadap pengakuan Palestina jika Israel tidak menghentikan serangan di Gaza dan tidak memperbaiki situasi kemanusiaan di sana.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengkritik keras rencana tersebut. Ia menyebut pengakuan itu sebagai “hadiah bagi terorisme” dan menilai langkah tersebut bisa menghancurkan upaya perdamaian. Saar menekankan bahwa negara-negara yang mengambil sikap sepihak justru memperburuk konflik.

2. Israel Ancam Negara yang Akui Palestina

Meski Israel belum mengucapkan kalimat persis “Siapa akui Palestina, akan terima jawaban dari kami”, pernyataan para pejabatnya menunjukkan sikap ancaman diplomatik. Israel sudah beberapa kali merespons pengakuan terhadap Palestina dengan menarik duta besar dan membatasi hubungan bilateral.

Ketika Norwegia, Irlandia, dan Spanyol mengakui Palestina pada 2024, Israel langsung memanggil pulang para dutanya dan menangguhkan sejumlah layanan konsuler. Israel kemungkinan akan mengambil langkah serupa terhadap negara lain yang mengikuti jejak mereka.

3. Negara-Negara Dunia Terus Tekan Israel

Sebanyak lebih dari 140 negara telah mengakui. Namun, pengakuan dari negara-negara kuat di Barat seperti Prancis, Inggris, dan Kanada memiliki dampak politik yang jauh lebih besar. Negara-negara tersebut ingin mendesak Israel agar segera menerima solusi dua negara dan mengakhiri pendudukan.

Sementara itu, Israel terus memperluas pembangunan pemukiman di wilayah Tepi Barat. Pemerintah Netanyahu bahkan merencanakan pembangunan ribuan unit baru di wilayah E1, yang terletak di antara Yerusalem dan Lembah Yordan. Langkah itu makin memperkuat klaim bahwa Israel menolak berdamai dan memilih memperluas wilayah.

4. Reaksi Keras Bisa Timbulkan Dampak Lebih Besar

Israel kemungkinan akan membalas pengakuan terhadap Palestina dengan:

  • Tindakan diplomatik, seperti menarik duta besar atau menurunkan level hubungan.

  • Tindakan politik dalam negeri, seperti mempercepat pembangunan pemukiman ilegal.

  • Tindakan di forum internasional, seperti memveto resolusi atau membentuk koalisi tandingan.

Negara-negara yang mengakui Palestina berharap dapat mendorong solusi damai. Namun, Israel menganggap langkah itu sebagai bentuk tekanan yang tidak adil dan melanggar prinsip negosiasi langsung.

Kesimpulan

Israel mengirim sinyal keras kepada negara mana pun yang ingin mengakui Palestina. Pemerintah Netanyahu menunjukkan bahwa mereka siap membalas secara politik dan diplomatik. Sementara itu, banyak negara tetap mendorong pengakuan Palestina sebagai upaya untuk mempercepat terciptanya perdamaian. Namun, tanpa kesepakatan antara kedua pihak, solusi dua negara tampaknya masih jauh dari kenyataan.

Sumber : CNN NEWS

By ALEXA