Berita Dunia Terkini – Suasana mencekam menyelimuti kota terbesar kedua di Ukraina setelah serangan udara Rusia menghantam sebuah pusat perbelanjaan. Dalam insiden mengerikan ini, setidaknya dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Kejadian ini menambah daftar panjang serangan terhadap sasaran sipil di tengah konflik yang terus berkecamuk.
Serangan tersebut terjadi pada Sabtu siang, ketika dua bom jatuh di kompleks toko perangkat keras besar di wilayah utara Kharkiv. Tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga mengakibatkan kebakaran besar karena bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam toko. Nick Paton Walsh dari CNN, yang berada di Ukraina timur, melaporkan langsung dari lokasi kejadian.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, sekitar 200 orang berada di dalam kompleks saat ledakan terjadi. Meski banyak yang berhasil melarikan diri, jumlah korban cedera terus meningkat, menunjukkan betapa tragisnya dampak serangan Rusia ini.
Pejabat militer Rusia mengklaim bahwa serangan Rusia tersebut tertuju ke sebuah gudang militer. Namun, nyatanya serangan ini menghantam fasilitas sipil, menambah deretan panjang aksi serupa yang telah terjadi di berbagai kota di Ukraina.
Meningkatnya Intensitas Serangan Rusia
Serangan ke Kharkiv bukanlah yang pertama. Beberapa jam setelah serangan pertama, dua serangan lainnya menghantam bagian lain kota tersebut, menambah jumlah korban luka. Salah satu serangan Rusia terjadi pada pukul 2 pagi, menimbulkan ketakutan bahwa Rusia mulai memfokuskan upaya militernya atas Kharkiv.
Walsh menyatakan bahwa Rusia tampaknya berusaha mencapai jangkauan lebih dekat untuk menggunakan artileri mereka melawan kota yang berpenduduk lebih dari satu juta orang ini. Meskipun saat ini mereka belum mencapai jarak tersebut, penggunaan pesawat layang untuk meluncurkan bom dari militer Rusia telah memberikan dampak signifikan.
Upaya Bertahan Ukraina dan Bantuan Militer
Dalam konteks militer, Ukraina sedang berjuang keras mempertahankan wilayahnya. Namun, kekurangan amunisi, peralatan, dan personel menjadi tantangan besar. Bantuan militer dari AS dan NATO diharapkan dapat mengubah dinamika konflik ini. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa bantuan tersebut telah tiba dalam jumlah yang memadai untuk membuat perbedaan yang signifikan dalam medan perang.
Perombakan Jajaran Militer Rusia
Vladimir Putin terus melakukan pembersihan di jajaran militer dalam negerinya. Brian Todd dari CNN melaporkan bahwa Putin baru saja menangkap beberapa pejabat tinggi militer dalam kampanye untuk memberantas korupsi. Perombakan ini merupakan yang terbesar sejak awal perang, menunjukkan betapa seriusnya Putin dalam mengkonsolidasikan kekuatan militernya.
Sumber : Youtube