Berita Dunia Terkini – Rabu pagi, pasukan Israel melancarkan serangan udara menghantam kamp pengungsi Gaza Tengah, menewaskan dua orang serta melukai lebih dari 20 lainnya. Serangan ini menyebabkan kepanikan dan kekacauan kamp pengungsi Magazi, dengan banyak korban langsung dibawa ke Rumah Sakit al-Aqsa, Deir al-Balah.
Dampak Serangan pada Warga Sipil
Menurut pejabat kesehatan setempat, korban luka termasuk wanita hingga anak-anak. Serangan ini merupakan bagian operasi militer meningkat, dengan kemungkinan serangan darat bagian timur Gaza. Tentara Israel menyatakan mereka meningkatkan operasi militernya menghadapi ancaman terus berlanjut dari wilayah tersebut.
Kamp pengungsi Magazi, seperti banyak kamp lainnya Gaza, didirikan sejak perang 1948. Menurut organisasi amal medis Médecins Sans Frontières (MSF), setidaknya 70 orang tewas serta lebih dari 300 terluka sejak Selasa. Sebagian besar korban adalah wanita serta anak-anak kini dirawat Rumah Sakit al-Aqsa.
Serangan Krisis Kemanusiaan Semakin Parah
Data Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan sejak serangan Israel di mulai 7 Oktober 2023, lebih dari 36,000 warga Palestina telah tewas Gaza. Situasi ini menggambarkan betapa parahnya krisis kemanusiaan berlangsung wilayah tersebut. Banyak warga sipil menjadi korban konflik berkepanjangan ini, menciptakan kebutuhan mendesak bantuan medis serta kemanusiaan.
Polisi Israel Menahan Lima Orang
Yerusalem, lima warga Israel di tahan polisi Rabu setelah melemparkan barang-barang ke arah jurnalis serta warga Palestina. Insiden ini terjadi saat kelompok nasionalis Israel mengadakan parade tahunan Hari Yerusalem.
Rekaman video menunjukkan beberapa orang Israel melempar batu serta barang-barang lainnya ke arah jurnalis Palestina melaporkan acara tersebut, serta mengenai beberapa penduduk setempat. Polisi Yerusalem dengan cepat bertindak serta menangkap beberapa pelaku kekerasan.
Parade Hari Yerusalem ini di adakan memperingati kemenangan Israel merebut wilayah Yerusalem Timur dari Yordania tahun 1967. Acara tahunan ini seringkali menimbulkan ketegangan, terutama karena rutenya melalui kawasan Islam Kota Tua Yerusalem, mayoritas penduduknya adalah warga Palestina.
Respons dari Komunitas Internasional
Insiden ini memicu kecaman dari berbagai organisasi hak asasi manusia serta komunitas internasional. Mereka menyoroti perlunya menjaga ketertiban serta menghormati hak-hak warga sipil, termasuk kebebasan pers hingga hak untuk hidup dalam keamanan.
Dengan ketegangan terus meningkat Gaza serta Yerusalem, situasi menunjukkan betapa rapuhnya keadaan wilayah tersebut, dengan dampak di rasakan oleh banyak warga sipil tak berdosa. Serangan udara Gaza serta insiden kekerasan Yerusalem menjadi cerminan dari konflik berkepanjangan, menyoroti kebutuhan mendesak akan perdamaian serta solusi kemanusiaan mengurangi penderitaan warga sipil.
Sumber : Youtube