Berita Dunia Terkini – Pernahkah Anda merasa bingung dengan nama Iceland (Islandia) dan Greenland (Grönland)? Nama-nama ini seolah-olah memberikan gambaran yang berlawanan dengan kenyataannya. Iceland, yang berarti “Tanah Es”, mayoritasnya di penuhi dengan dataran hijau, sementara Greenland, yang berarti “Tanah Hijau”, justru sebagian besar tertutup oleh es. Bagaimana bisa nama-nama ini begitu bertolak belakang dengan kondisi geografis sebenarnya? Jawabannya terletak pada sejarah penamaan kedua pulau ini oleh para Viking pada abad ke-9.
Sejarah Penamaan Iceland: Mencerminkan Pengalaman Viking
Pada abad ke-9, seorang Viking bernama Flóki Vilgerðarson memimpin ekspedisi ke pulau yang sekarang di kenal sebagai Iceland. Saat tiba, Flóki menghadapi musim dingin yang sangat keras, dengan cuaca yang ekstrem dan dataran yang di penuhi es. Kecewa dengan kondisi lingkungan yang sulit, ia memberi nama pulau itu Iceland, yang artinya “Tanah Es”. Nama ini mencerminkan pengalaman pribadi Flóki yang sangat terkesan dengan es dan salju yang ia temui selama musim dingin yang panjang.
Namun, Flóki hanya mengamati kondisi pulau pada musim dingin dan tidak mempertimbangkan keberagaman iklim dan geografi Iceland secara keseluruhan. Meskipun sebagian besar wilayah Iceland tertutup oleh gletser, pulau ini juga memiliki area padang rumput hijau, pegunungan vulkanik, dan tanah basah yang subur. Kini, berkat arus laut yang hangat dan aktivitas vulkanik, Iceland memiliki ekosistem yang sangat bervariasi, dengan sekitar 11% wilayahnya tertutup gletser, sementara sisanya di dominasi oleh dataran hijau.
Greenland: Nama yang Taktis dan Mengundang Pemukiman Viking
Di sisi lain, Greenland ditemukan oleh seorang Viking terkenal bernama Erik the Red. Saat menjelajahi wilayah pesisir Greenland, khususnya bagian selatan pulau, Erik menemukan tanah yang subur dan hijau, yang cukup cocok untuk pertanian dan peternakan, terutama di musim panas. Untuk menarik lebih banyak pemukim Viking ke wilayah ini, Erik sengaja menamai pulau tersebut Greenland, yang berarti “Tanah Hijau”. Nama ini adalah strategi pemasaran yang cerdas, karena Erik berharap banyak Viking akan tertarik untuk pindah dan menetap di sana, terpicu oleh gambaran tentang tanah yang hijau dan subur.
Namun, kenyataannya, Greenland jauh lebih dingin dan tertutup salju di bandingkan dengan apa yang diwakili oleh namanya. Iklim di Greenland adalah iklim Arktik yang ekstrem, dan hampir 80% dari wilayahnya tertutup oleh lapisan es tebal. Meskipun ada area-area yang dapat di huni dan subur di sepanjang pesisir selatan, kondisi lingkungan yang keras membuat kehidupan di sana jauh lebih menantang di bandingkan dengan gambaran yang di berikan oleh nama “Tanah Hijau”.
Kebenaran Geografis: Mengapa Nama Tersebut Bisa Membingungkan
Nama Iceland dan Greenland kini bisa di anggap sebagai kesalahan penamaan yang menciptakan kebingungan. Flóki hanya berfokus pada pengalaman buruknya selama musim dingin yang ekstrem dan tidak mempertimbangkan variasi geografis dan iklim tahunan yang lebih luas. Di sisi lain, Erik the Red menggunakan nama Greenland sebagai propaganda untuk menarik pemukim Viking, tanpa menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah tersebut tertutup es. Meski begitu, strategi ini berhasil menarik perhatian banyak orang dan membuat Greenland dikenal di seluruh dunia.
Saat ini, meskipun nama-nama tersebut masih di pertahankan, kenyataan geografis jauh lebih kompleks. Iceland, dengan iklim yang lebih moderat dan keberagaman alam yang melimpah, jauh lebih hijau daripada yang di perkirakan oleh banyak orang, sementara Greenland tetap menjadi wilayah yang di dominasi es dan salju.
Kesimpulan: Nama yang Bertahan dalam Sejarah
Meskipun penamaan Iceland dan Greenland dapat membingungkan, ini adalah bagian dari sejarah panjang penemuan dan penjelajahan oleh para Viking. Nama-nama tersebut bukan hanya mencerminkan kondisi alam saat itu. Tetapi juga strategi dan persepsi yang di bentuk oleh para penjelajah untuk menarik perhatian dan pemukiman. Dengan demikian, meskipun kesan yang di tinggalkan oleh nama-nama tersebut tidak sepenuhnya akurat. Mereka tetap menjadi simbol dari masa lalu yang penuh dengan kisah menarik tentang penemuan dan penjelajahan.
Sumber : Youtube