Berita Dunia Terkini – Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali meletus sejak awal Desember 2025. Pertempuran yang berlangsung berhari-hari ini menewaskan banyak warga dan memaksa ribuan penduduk perbatasan melarikan diri. Pemerintah Thailand kemudian memperkuat pertahanan udaranya dengan membeli sistem rudal Barak MX dari Israel.
Akar Konflik dengan Kamboja
Thailand dan Kamboja sudah lama saling berebut wilayah perbatasan, terutama di sekitar kompleks candi kuno dan daerah strategis lainnya. Ketika bentrokan terbaru pecah, kedua angkatan bersenjata langsung menembakkan artileri berat, saling membalas tembakan, dan meluncurkan operasi udara. Tindakan ini mendorong lebih dari setengah juta warga meninggalkan rumah mereka.
Selain faktor sejarah, ketegangan politik dalam negeri masing-masing negara ikut memicu eskalasi, sehingga upaya damai sebelumnya gagal menghentikan pertempuran.
Thailand Beli Sistem Rudal Barak MX dari Israel
1. Apa itu Barak MX?
Perusahaan Israel Aerospace Industries (IAI) mengembangkan Barak MX, sebuah sistem pertahanan udara modular yang mampu menghadapi drone, pesawat tempur, rudal jelajah, hingga ancaman balistik jarak pendek. Sistem ini menggabungkan radar, pusat komando, serta peluncur rudal dalam satu jaringan pertahanan yang fleksibel.
2. Alasan Thailand Membeli Barak MX
Pemerintah ingin meningkatkan keamanan wilayahnya, terutama setelah konflik dengan Kamboja kembali memanas. Militer Thailand menilai Barak MX dapat memperkuat kemampuan deteksi dan penangkalan terhadap ancaman udara yang muncul dari wilayah perbatasan.
3. Keuntungan Strategis bagi Militer Thailand
Dengan Barak MX, memperoleh kemampuan pertahanan udara jarak menengah yang lebih modern. Militer Thailand juga dapat mengintegrasikan sistem baru ini dengan radar dan komando pertahanan yang sudah mereka miliki, sehingga mereka dapat memonitor langit secara lebih efektif dan menanggapi ancaman dalam hitungan detik.
Reaksi dan Respons Internasional
Konflik Thailand–Kamboja menarik perhatian berbagai negara dan organisasi regional. Pemerintah asing, termasuk anggota ASEAN, meminta kedua pihak untuk memulai dialog damai. Amerika Serikat juga menawarkan komunikasi tingkat tinggi guna menurunkan ketegangan.
Sementara itu, keputusan membeli senjata dari Israel memicu diskusi baru tentang dinamika keamanan Asia Tenggara, karena negara lain ikut memantau bagaimana konflik ini dapat mempengaruhi keseimbangan militer di kawasan.
Dampak Konflik terhadap Situasi Perang
Pembelian Barak MX menunjukkan bahwa Thailand ingin mengantisipasi ancaman yang lebih besar di medan perang. Konflik yang terus meluas menciptakan krisis kemanusiaan, karena lebih banyak warga meninggalkan rumah dan memerlukan bantuan logistik, kesehatan, serta perlindungan.
Selain itu, kemampuan udara yang semakin kuat memberi Thailand posisi taktis yang lebih unggul dibanding Kamboja, sehingga banyak analis memperkirakan bahwa persenjataan canggih ini dapat memengaruhi arah perang dalam beberapa minggu ke depan.
Kesimpulan
Perang yang kembali terjadi antara Thailand dan Kamboja memperlihatkan betapa rapuhnya stabilitas kawasan. Thailand memilih memperkuat militernya lewat pembelian sistem rudal Barak MX dari Israel, karena pemerintah ingin memastikan keamanan udara di tengah eskalasi konflik yang cepat. Langkah ini juga menegaskan bahwa modernisasi militer memainkan peran penting dalam strategi keamanan di era penuh ketidakpastian.
Sumber : CNN NEWS
