Berita Dunia Terkini – Pada 22 Mei, Perdana Menteri Norwegia, Irlandia, dan Spanyol secara bersamaan mengumumkan bahwa mereka akan secara resmi mengakui kenegaraan Palestina mulai 28 Mei. Langkah ini merupakan tanggapan atas konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, semakin membahayakan.
Reaksi Beragam terhadap Pengakuan Palestina
Pengumuman tersebut disambut baik oleh Hamas. Hamas, kelompok militan penguasa Jalur Gaza, serta Otoritas Palestina yang memerintah Tepi Barat, melihat pengakuan ini sebagai dukungan internasional. Pengakuan ini dianggap dapat memperkuat posisi di kancah internasional dan memberi mereka pijakan yang lebih kuat dalam negosiasi masa depan.
Sebaliknya, Israel bereaksi dengan keras. Pemerintah Israel memanggil duta besar dari ketiga negara Eropa tersebut untuk memberikan teguran resmi. Dalam pertemuan itu, para duta besar di perlihatkan video-video serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel. Langkah ini di maksudkan untuk menyoroti ancaman kepada Israel dari Hama. Banyak negara termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa di anggap sebagai organisasi teroris.
Implikasi Pengakuan terhadap Solusi Dua Negara
Pengakuan kenegaraan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol terjadi setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meloloskan resolusi yang menyetujui keanggotaan Palestina di PBB. Meskipun resolusi ini masih membutuhkan persetujuan dari Dewan Keamanan PBB, langkah ini menunjukkan dukungan internasional yang kuat. Namun, Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat Israel, telah memveto resolusi serupa sebelumnya. Dengan alasan bahwa solusi bagi konflik Palestina Israel harus di capai melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak, bukan melalui resolusi PBB.
Analis Timur Tengah, Yosi Mekelberg, menyatakan bahwa pengakuan kenegaraan akan secara fundamental mengubah parameter negosiasi di masa depan. Dengan pengakuan ini, pendudukan Israel bukan lagi atas wilayah Palestina, melainkan atas negara Palestina. “Jika IDF (pasukan pertahanan Israel) menduduki bagian dari Gaza, itu berarti mereka menduduki bagian dari negara Palestina,” kata Mekelberg. Ini memberikan konteks baru dalam diskusi mengenai pendudukan serta memperkuat argumen Palestina di mata dunia.
Dampak Global dan Masa Depan Negosiasi
Sekitar 140 negara di seluruh dunia telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Langkah Norwegia, Irlandia, dan Spanyol dapat mendorong lebih banyak negara Eropa untuk mengikuti jejak mereka. Mekelberg menyebut bahwa Eropa telah terlalu lambat dalam mengakui kenegaraan sebelum serangan 7 Oktober, yang membuat situasi semakin kompleks. Namun, jalur ini telah lama di bahas di Eropa dan pengakuan ini mencerminkan perubahan yang telah lama di antisipasi.
Pengakuan ini, meskipun memicu ketegangan, dapat membuka babak baru dalam upaya mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah. Solusi dua negara tetap menjadi tujuan yang kompleks namun esensial, serta pengakuan kenegaraan adalah langkah signifikan ke arah tersebut. Dengan adanya pengakuan ini, parameter untuk negosiasi masa depan berubah, memberikan Palestina posisi lebih kuat dalam perundingan internasional dan menekan Israel untuk mempertimbangkan kembali strategi mereka dalam mencapai perdamaian.
Sumber : Youtube