Berita Dunia Terkini – Negara Vietnam, negara yang dikenal dengan julukan “Naga Biru”, memiliki karakteristik yang sangat unik. Meskipun negara ini memiliki budaya tradisional yang sangat kental, pengaruh budaya Cina dan Eropa juga tampak jelas di berbagai aspek kehidupan warganya. Begitu banyak kontradiksi yang mencirikan negara ini: modernitas di satu sisi, kemiskinan di sisi lain. Artikel ini akan membahas kedua wajah Vietnam tersebut, yang saling berdampingan dan membentuk identitas negara ini.
Kehidupan Kota yang Sibuk: Dominasi Sepeda Motor
Kota-kota besar di Vietnam, seperti Hanoi dan Ho Chi Minh City, di penuhi dengan kendaraan sepeda motor yang sangat padat. Hal ini menyebabkan kemacetan yang parah, terutama saat jam sibuk. PBB memperkirakan bahwa pada 1 Juli 2024, populasi Vietnam akan mencapai sekitar 100 juta jiwa, dan sebagian besar penduduknya menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi utama.
Di Ho Chi Minh City, misalnya, jumlah sepeda motor di perkirakan lebih banyak daripada jumlah penduduknya. Kemacetan ini terjadi hampir setiap saat dan di mana saja, dengan jalan-jalan utama yang sering kali dipenuhi kendaraan. Hal ini tentunya menambah tantangan bagi pengendara yang harus bermanuver di antara kendaraan besar.
Namun, meskipun kemacetan dan polusi udara yang di sebabkan oleh sepeda motor merupakan masalah serius, sepeda motor menawarkan solusi mobilitas yang fleksibel. Kendaraan kecil ini bisa melewati lalu lintas padat dan mencapai area yang sulit dijangkau oleh mobil. Selain itu, sepeda motor juga menjadi sarana transportasi yang terjangkau bagi banyak orang, terutama kelas menengah ke bawah.
Budaya dan Agama Vietnam: Pengaruh Tradisi dan Kepercayaan
Budaya Vietnam memiliki banyak kesamaan dengan budaya Tiongkok, terutama dalam hal bangunan tempat ibadah, tradisi, dan keyakinan. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh besar yang di berikan oleh Tiongkok pada masyarakat Vietnam, mengingat mayoritas etnis di negara ini berasal dari suku Kinh, yang berasal dari Cina Selatan.
Selain pengaruh Cina, Vietnam juga pernah menjadi jajahan Prancis. Dampaknya masih dapat di lihat hingga kini, seperti penggunaan alfabet Latin dan banyaknya bangunan bergaya arsitektur Prancis di kota-kota besar seperti Ho Chi Minh City dan Da Lat. Vietnam juga sangat di pengaruhi oleh agama rakyat yang mencakup penyembahan roh leluhur dan dewa-dewa. Selain itu, agama-agama besar seperti Buddha, Katolik, dan Islam juga dianut oleh sebagian masyarakat Vietnam.
Modernitas Vietnam: Perkembangan Ekonomi dan Teknologi
Vietnam telah menunjukkan perkembangan yang signifikan menuju modernitas dalam beberapa dekade terakhir. Sejak reformasi ekonomi Doi Moi pada akhir 1980-an, Vietnam bertransformasi dari negara dengan ekonomi terpusat menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Infrastruktur di kota-kota besar, seperti Hanoi dan Ho Chi Minh City, telah mengalami modernisasi yang pesat, dengan di bangunnya gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, dan fasilitas transportasi modern seperti jalan tol, bandara internasional, serta proyek kereta metro.
Di bidang teknologi, Vietnam juga menunjukkan kemajuan yang pesat. Teknologi digital, terutama di sektor e-commerce, fintech, dan telekomunikasi, berkembang dengan cepat. Internet dan ponsel pintar menjadi hal yang sangat umum di kalangan penduduk perkotaan. Vietnam kini menjadi pusat manufaktur global, terutama dalam produksi barang elektronik dan pakaian. Kehadiran perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung dan Intel semakin memperkuat citra modernitas negara ini.
Tantangan Lingkungan dan Keamanan: Polusi dan Kecelakaan Lalu Lintas
Meskipun banyak aspek modernitas terlihat di perkotaan, tantangan besar juga masih ada, terutama terkait dengan polusi dan keselamatan. Polusi udara di kota-kota besar, seperti Ho Chi Minh City, di sebabkan oleh tingginya jumlah sepeda motor yang menggunakan bahan bakar fosil. Selain polusi udara, polusi suara juga menjadi masalah serius, dengan suara klakson yang sering di gunakan oleh pengendara sepeda motor menciptakan lingkungan yang bising.
Kecelakaan lalu lintas juga menjadi masalah yang tak terhindarkan, mengingat tingginya jumlah kendaraan, terutama sepeda motor. Pengendara sepeda motor seringkali harus bermanuver di antara kendaraan yang lebih besar, meningkatkan risiko kecelakaan. Meskipun penggunaan helm wajib, kecelakaan tetap menjadi masalah serius di Vietnam.
Upaya Pemerintah dalam Melestarikan Keanekaragaman Hayati dan Pengurangan Polusi
Pemerintah Vietnam tidak hanya fokus pada pembangunan ekonomi, tetapi juga berupaya menjaga kelestarian lingkungan. Dalam rangka memerangi polusi, pemerintah berencana mengalihkan 100% kendaraan roda dua bermotor ke kendaraan listrik pada tahun 2030. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati dengan meluncurkan program-program untuk melindungi fauna, flora, dan ekosistem di Vietnam.
Pada akhir tahun 2023, Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, menandatangani keputusan untuk memperkuat upaya pemberantasan kriminalitas terkait keanekaragaman hayati. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab semua lembaga, organisasi, dan individu dalam melindungi spesies flora dan fauna yang terancam punah.
Kesimpulan: Vietnam, Negara dengan Dua Wajah yang Unik
Vietnam adalah negara yang menghadirkan dua wajah yang kontras: modernitas yang berkembang pesat di kota-kota besar dan kehidupan tradisional yang masih kental di pedesaan. Meskipun Vietnam menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam bidang ekonomi, teknologi, dan infrastruktur, tantangan seperti polusi udara, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas masih menjadi masalah besar. Pemerintah Vietnam terus berupaya menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian lingkungan, dengan berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Sumber : Youtube