Berita Dunia Terkini – Nanga Parbat, di kenal dengan julukan “The Killer Mountain,” adalah salah satu gunung tertinggi paling berbahaya di dunia. Terletak di wilayah Gilgit-Baltistan di Pakistan, gunung ini menempati peringkat kesembilan dalam daftar gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 8.126 mdpl.
Nanga Parbat tidak hanya terkenal karena keindahannya yang menakjubkan, tetapi juga karena tantangan ekstrem yang di hadapinya.
Keindahan Nanga Parbat Mempesona
Nanga Parbat, dalam bahasa lokal disebut “Diamer,” yang berarti “Raja Gunung,” dan dalam bahasa Sanskerta, “Nagna Parvata” berarti “Gunung Telanjang.” Julukan “Naked Mountain” atau “Gunung Telanjang” di berikan karena sisi selatannya umumnya tidak tertutup salju, menambah kesan dramatis dari pemandangan luar biasa.
Gunung ini merupakan bagian dari kelompok empat belas gunung dengan ketinggian lebih dari 8.000 meter tersebar di Himalaya dan Karakoram, di kenal dengan sebutan “The Fourteen Of Eight Thousanders.”
Ekosistem Menarik
Nanga Parbat adalah contoh menonjol dari proses geologi yang kompleks, termasuk dorongan dan pengangkatan kerak bumi. Salah satu fitur paling terkenal adalah Liachar Trust, sebuah caesar yang menunjukkan aktivitas geologi intens di masa lalu.
Geologi gunung ini juga menunjukkan metamorfisme serta aktivitas granit. Penelitian geologi di Nanga Parbat tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah pembentukan batuan, tetapi juga membantu ilmuwan memahami proses deformasi kerak bumi.
Di sekeliling gunung, ekosistemnya sangat beragam. Dari kaki gunung hingga puncaknya, terdapat hutan pinus hingga cemara yang menjadi habitat bagi berbagai spesies satwa liar.
Saat mendaki lebih tinggi, vegetasi menjadi semakin langka serta di gantikan oleh salju es abadi. The Killer Mountain juga menjadi rumah bagi spesies langka seperti macan tutul salju, domba gunung ibex Himalaya, hingga berbagai jenis burung.
Tantangan Ekstrem Nanga Parbat
Nanga Parbat dikenal sebagai “The Killer Mountain” karena banyaknya pendaki kehilangan nyawa dalam usaha mencapai puncaknya. Upaya pertama untuk mencapai puncak di lakukan oleh Albert F Mummery pada tahun 1895, namun timnya mengalami tragedi akibat longsoran salju.
Selama beberapa dekade berikutnya, banyak ekspedisi gagal mencapai puncaknya, termasuk pendaki-pendaki terbaik pada masa itu.
Keberhasilan pertama kali dicapai pada tahun 1953 oleh Hermann Buhl. Pendaki Austria yang menjadi legenda karena melakukan pendakian solo di punggungan Timur gunung.
Buhl berhasil mencapai puncak tanpa bantuan oksigen tambahan, menggunakan pervitin dan teh daun koka. Pendakian ini membuka jalan bagi ekspedisi selanjutnya meskipun rute yang di gunakan sangat ekstrim.
Pendakian Rekor Tertinggi Musim Dingin
Pendaki di The Killer Mountain menghadapi tantangan lebih besar pada musim dingin. Dengan suhu sangat dingin dan longsoran salju masif, hanya sedikit pendaki yang berhasil menaklukkan gunung ini pada musim dingin.
The Killer Mountain pertama kali di daki pada musim dingin pada 26 Februari 2016 oleh tim yang terdiri dari Ali Sadpara, Alex Txikon, dan Simone Moro. Pendakian musim dingin kedua di lakukan pada 25 Januari 2018 oleh Tomasz Mackiewicz dan Elizabeth Revol.
Dengan tingkat kematian pendaki mencapai lebih dari 21%, Nanga Parbat masuk dalam daftar lima gunung paling mematikan di dunia, bersama dengan Annapurna, K2, Dhaulagiri, dan Kangchenjunga.
Meskipun berbahaya, gunung ini terus menarik perhatian para pendaki hingga petualang dari seluruh dunia, menjadi simbol keberanian dan ketangguhan.
Sumber : Youtube