Berita Dunia Terkini – Mesir, tanah yang di kenal sebagai tempat para Firaun, kini menghadapi tantangan monumental akibat ledakan populasi. Dalam waktu hampir tujuh dekade, jumlah penduduk Mesir melonjak hampir lima kali lipat, mencapai lebih dari 116 juta orang pada tahun 2024. Prediksi yang lebih mengkhawatirkan menyebutkan bahwa pada tahun 2050, jumlah penduduk Mesir akan mencapai 161 juta. Lalu, bagaimana negara yang sebagian besar terdiri dari gurun tandus ini bisa memenuhi kebutuhan hidup yang terus meningkat?
Permasalahan Sumber Daya Alam
Sekitar 96% wilayah daratan Mesir adalah gurun, sementara hanya 4% yang merupakan lahan subur di sepanjang Sungai Nil dan Delta. Dengan sekitar 40.000 km² lahan subur, Mesir semakin terbebani oleh pertambahan jumlah penduduk. Urbanisasi yang cepat menyebabkan hilangnya lahan pertanian, di mana setiap tahun Mesir kehilangan sekitar 2% dari lahan suburnya. Akibatnya, ketergantungan pada impor pangan meningkat, di mana lebih dari 50% kebutuhan pangan Mesir di impor pada tahun 2023, termasuk 96,7% dari konsumsi gandum. Ketegangan geopolitik, seperti perang di Ukraina, semakin memperburuk situasi ini, dengan harga pangan yang melonjak dan ancaman kelaparan yang mengintai.
Proyek Irigasi Ambisius
Dalam menghadapi ancaman kelaparan, pemerintah Mesir meluncurkan proyek ambisius yang di harapkan dapat menjadi solusi: proyek Delta Baru. Dimulai pada tahun 2021, proyek ini bertujuan untuk membangun sungai buatan terpanjang di dunia, mengalirkan air dari Sungai Nil untuk menghidupkan lahan tandus. Dengan panjang mencapai 50 km di sepanjang pantai Mediterania, sungai ini akan mengalir melalui gurun untuk menyediakan air bagi lebih dari 9.200 km² lahan pertanian baru.
Sungai buatan ini, yang akan mengolah 7,5 juta m³ air setiap hari, bertujuan untuk memastikan ketahanan pangan dan menciptakan sekitar 5 juta lapangan pekerjaan baru di sektor pertanian dan industri pengolahan makanan. Dengan total biaya sekitar 9,7 miliar USD, proyek ini juga telah diakui oleh Guinness World Records sebagai sungai buatan terpanjang di dunia.
Ancaman dan Harapan
Namun, proyek ini tidak tanpa tantangan. Mesir menghadapi ancaman dari luar, terutama terkait dengan bendungan Renaissance yang dibangun Ethiopia di Sungai Nil. Jika aliran air dari sungai berkurang drastis, hal ini bisa mengancam keberlangsungan proyek Delta Baru. Ketegangan antara Mesir dan Ethiopia dalam memperebutkan hak atas sumber daya air ini telah berlangsung lama tanpa solusi yang jelas.
Dengan adanya perubahan iklim yang semakin memperburuk ketersediaan air, masa depan proyek Delta Baru dapat berisiko. Jika sungai buatan ini tidak mendapatkan pasokan air yang cukup,. Harapan untuk menghidupkan lahan baru dan menciptakan ketahanan pangan bisa berakhir menjadi mimpi yang tidak terwujud.
Kesimpulan
Mesir kini berada di persimpangan antara harapan dan tantangan. Ledakan populasi yang tak terhindarkan mengharuskan negara ini untuk berpikir inovatif dan mengambil langkah berani. Proyek Delta Baru menawarkan harapan untuk masa depan yang lebih baik, tetapi ancaman dari ketegangan geopolitik dan perubahan iklim menunggu di depan. Apakah Mesir mampu mengatasi tantangan ini dan mewujudkan impian untuk menciptakan lahan subur di tengah gurun? Hanya waktu yang akan menjawab.
Sumber : Youtube