Berita Dunia Terkini – Bayangkan sebuah kota kecil di mana hampir seluruh penduduknya tinggal di satu gedung. Sebuah gedung yang bukan hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga kantor polisi, sekolah, bahkan gereja. Mungkin terdengar aneh, tetapi itulah kenyataan di kota Whittier, sebuah kota kecil di Alaska, Amerika Serikat. Kota ini memiliki ciri khas yang membuatnya begitu unik, bahkan bisa dibilang berbeda dari kota manapun di dunia.
Kehidupan yang Terpusat di Bigage Towers
Whittier, dengan populasi sekitar 300 orang, terletak di tengah kondisi alam yang ekstrem. Hampir seluruh penduduknya tinggal di sebuah gedung 14 lantai yang dikenal dengan nama Bigage Towers. Gedung ini bukan sekedar tempat tinggal biasa; di dalamnya terdapat kantor polisi, sekolah dasar, toko kelontong, hingga gereja. Semua fasilitas ini ada dalam satu tempat untuk memudahkan kehidupan penduduk yang terisolasi. Kota ini sering disebut sebagai “kota dalam satu gedung” karena hampir semua kebutuhan hidup warganya bisa dipenuhi di sini.
Cuaca Ekstrem yang Memaksa Penduduk Tinggal di Dalam Gedung
Kenapa semua orang memilih tinggal di satu gedung? Jawabannya ada pada kondisi alam Whittier yang sangat ekstrem. Kota ini memiliki curah hujan tahunan lebih dari 5.000 mm, menjadikannya salah satu kota paling hujan di Amerika Serikat. Selain hujan yang hampir selalu turun, salju tebal juga sering menutupi kota ini, terutama saat musim dingin. Angin kencang yang bisa mencapai kecepatan 96,5 km/jam menambah kesulitan, sehingga kehidupan di luar gedung menjadi sangat tidak nyaman dan terkadang berbahaya.
Kondisi ini membuat penduduk Whittier lebih memilih untuk beraktivitas di dalam gedung. Bigage Towers menyediakan lorong-lorong yang menghubungkan berbagai bagian gedung, memungkinkan warganya untuk tetap bergerak tanpa harus menghadapi cuaca ekstrem.
Sejarah Kota Whittier dan Bigage Towers
Pada awalnya, Whittier tidak selalu seperti ini. Kota ini didirikan pada masa Perang Dunia II dan memiliki lokasi strategis di dekat laut, menjadikannya pangkalan militer penting. Pada tahun 1950-an, pemerintah Amerika membangun Bigage Towers sebagai tempat tinggal bagi militer dan pekerja mereka. Setelah perang berakhir dan pangkalan militer ditutup, Whittier berubah menjadi kota kecil yang terpencil. Meskipun begitu, Whittier masih memiliki akses ke dunia luar melalui Anton Anderson Memorial Tunnel, sebuah terowongan sepanjang 4,1 km yang menghubungkan kota ini dengan Portage, Alaska.
Kehidupan Sosial yang Erat
Karena jumlah penduduk yang sedikit dan kehidupan yang sangat terpusat, hubungan antar penduduk di Whittier menjadi sangat dekat. Semua orang saling mengenal, dan kebersamaan menjadi nilai yang sangat penting. Di dalam Bigage Towers, terdapat ruang-ruang bersama yang digunakan untuk berbagai kegiatan komunitas, mulai dari pertemuan warga, perayaan hari besar, hingga sekadar berkumpul untuk menghabiskan waktu bersama. Anak-anak bisa langsung pergi ke sekolah tanpa harus menghadapi badai salju, orang dewasa bisa membeli kebutuhan sehari-hari di toko kelontong, dan jika ada keadaan darurat, kantor polisi hanya beberapa langkah dari tempat tinggal mereka.
Pendidikan dan Ekonomi Kota Whittier
Sekolah di Whittier melayani sekitar 10 hingga 20 siswa dari tingkat TK hingga SMP. Dengan jumlah siswa yang sedikit, pendidikan di sini cenderung lebih personal dan intensif. Namun, untuk pendidikan lanjutan, para remaja biasanya harus pindah ke kota yang lebih besar, seperti Anchorage.
Ekonomi Whittier sebagian besar bergantung pada pelabuhan dan pariwisata. Sebagai salah satu pelabuhan penting di Alaska, Whittier menjadi titik transit barang-barang yang di angkut melalui jalur laut. Selain itu, Whittier juga menjadi pintu masuk bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam Alaska. Meskipun ekonomi lokal sering melambat di musim dingin karena cuaca ekstrem, sektor pariwisata tetap menjadi sumber pendapatan yang penting.
Sistem Pemanasan yang Efisien dan Akses Teknologi
Dengan suhu yang bisa turun hingga minus 20 derajat Celcius di musim dingin, Bigage Towers dirancang dengan sistem pemanas terpusat yang melayani seluruh gedung. Sistem ini memastikan penghuni tetap hangat meskipun cuaca di luar sangat ekstrem, sekaligus membuat konsumsi energi lebih efisien. Meskipun Whittier terletak di lokasi yang sangat terpencil, penduduknya masih memiliki akses internet yang cukup baik, yang di gunakan untuk bekerja, berkomunikasi, dan bahkan menjalankan bisnis dari dalam gedung. Namun, meskipun internet tersedia, kecepatan koneksi tetap terbatas, terutama di bandingkan dengan kota besar.
Tantangan Kehidupan di Whittier
Meski memiliki banyak keunggulan, tinggal di Whittier bukan tanpa tantangan. Beberapa penduduk merasa kurang memiliki privasi, dan isolasi fisik dari dunia luar kadang menimbulkan rasa sepi. Namun, semangat kebersamaan dan kehidupan yang sangat mandiri di kota ini membuat para penduduk tetap menjalani hidup mereka dengan penuh semangat.
Kesimpulan
Whittier adalah contoh unik bagaimana kehidupan bisa bertahan dan berkembang meskipun di tengah kondisi alam yang ekstrem dan keterbatasan infrastruktur. Dengan komunitas yang erat, fasilitas yang terpusat dalam satu gedung, dan akses terbatas ke dunia luar, Whittier menunjukkan bahwa meski kota ini terisolasi, kebersamaan dan ketahanan penduduknya tetap menjadi kekuatan utama yang membuat kota ini begitu istimewa. Jika Anda mencari kedamaian, ketenangan, dan komunitas yang erat, mungkin Whittier bisa menjadi pilihan menarik untuk dikunjungi atau bahkan untuk tinggal.
Sumber : youtube