Berita Dunia Terkini – Kota Dubai, kota yang kini dikenal dengan kemewahannya, dulunya hanyalah hamparan gurun kering. Transformasi dramatis kota ini dalam beberapa dekade terakhir adalah salah satu kisah urban yang paling menakjubkan. Mari kita telusuri bagaimana Dubai berubah dari desa nelayan kecil menjadi salah satu kota paling glamor di dunia.
Dari Gurun ke Gemerlap Kota Dubai
Pada abad ke-19, Kota Dubai adalah desa nelayan sederhana dengan populasi tidak lebih dari 800 orang. Terletak di pesisir Teluk Persia, kota ini hanya di huni suku Bani Yas yang mengandalkan perikanan dan pencarian mutiara. Tidak banyak yang dapat di prediksi tentang masa depan Kota Dubai saat itu. Jalan-jalan seperti Jalan Syekh Zaid di tahun 1990 masih tampak kering dan di kelilingi pasir gurun. Namun, perubahan besar segera terjadi.
Transformasi yang Mengagumkan
Perubahan besar di mulai pada akhir abad ke-20 hingga awal abad ke-21. Dubai, dulunya pemukiman kecil, mulai menunjukkan wajah barunya sebagai pusat bisnis serta pariwisata global. Salah satu proyek paling terkenal adalah Palm Jumeirah, pulau buatan seluas 560 hektar. Proyek ini menandai keberhasilan Kota Dubai dalam menciptakan keajaiban arsitektur hingga rekayasa.
Dengan standar hidup tinggi, Kota Dubai dikenal bukan hanya karena gedung pencakar langit seperti Burj Khalifa gedung tertinggi di dunia dengan ketinggian 828 meter tetapi juga karena pulau-pulau buatan dan taman-taman mewah. Kemewahan kota ini sangat mengesankan, menjadikannya tujuan wisata utama bagi pengunjung dari seluruh dunia.
Keberhasilan Ekonomi dan Investasi Global
Pendorong utama kemewahan Dubai adalah penemuan cadangan minyak dan gas bumi. Ekspor minyak dan gas membawa pendapatan besar, memungkinkan investasi agresif dalam infrastruktur, layanan publik, dan program sosial. Selain hasil minyak, Dubai juga mengembangkan ekonomi dengan diversifikasi ke industri keuangan, perdagangan, dan pariwisata.
Dengan kebijakan pajak menarik termasuk tarif pajak rendah dan tanpa pajak penghasilan—Dubai menarik perusahaan internasional dan individu kaya yang ingin melindungi kekayaan mereka. Penawaran real estate tanpa batasan pajak menjadikan Dubai magnet bagi investor asing yang ingin membangun dan membeli properti mewah.
Daya Tarik Wisata dan Pembangunan Futuristik
Dubai tidak hanya berinvestasi dalam infrastruktur tetapi juga dalam menciptakan daya tarik wisata yang menakjubkan. Pada tahun 2023, Dubai menarik sekitar 17 juta wisatawan, angka yang sangat mengesankan. Proyek besar seperti Downtown Circle, bangunan berbentuk cincin raksasa yang di rencanakan mengelilingi Burj Khalifa, menunjukkan ambisi Dubai untuk terus menjadi pusat perhatian global.
Kota ini juga di kenal dengan pelabuhan Jebel Ali, salah satu pelabuhan tersibuk di Afrika dan Timur Tengah, serta zona bebas pajak yang memberikan keuntungan besar bagi bisnis maritim.
Sisi Gelap dari Kemewahan
Namun, di balik gemerlap Dubai terdapat sisi gelap yang sering diabaikan. Pertumbuhan pesat kota ini bergantung pada tenaga kerja migran dari negara-negara Asia Selatan seperti Pakistan, India, Bangladesh, dan Nepal. Para pekerja ini sering menghadapi kondisi kerja buruk dan upah rendah. Ketergantungan pada tenaga kerja murah adalah salah satu sisi gelap kemewahan Dubai, menciptakan ketimpangan yang perlu di hadapi pemerintah kota.
Sumber : Youtube