Berita Dunia Terkini – Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat – Kasus keracunan makanan ringan MBG di Kecamatan Cipongkor terus meningkat. Hari ini, jumlah korban mencapai lebih dari 500 siswa dari berbagai sekolah dasar dan menengah. Para siswa mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, dan pusing setelah mengonsumsi jajanan tersebut.
Petugas medis langsung menangani para siswa di Puskesmas Cipongkor, RSUD Cililin, dan beberapa klinik swasta. Tenaga kesehatan terus menerima siswa baru sepanjang hari karena jumlah korban terus bertambah.
Guru dan Siswa Ungkap Kronologi
Sejumlah guru dan siswa menyebutkan bahwa mereka mulai melihat gejala keracunan tak lama setelah istirahat sekolah. Banyak siswa membeli dan mengonsumsi makanan ringan MBG yang dijual di kantin dan pedagang sekitar sekolah.
“Anak-anak mengeluh sakit perut satu per satu. Dalam waktu singkat, jumlahnya jadi ratusan,” ujar salah satu guru SDN Cipongkor.
Petugas dari Dinas Kesehatan langsung mengambil sampel jajanan MBG untuk dikirim ke laboratorium. Mereka berusaha mengidentifikasi kandungan bahan dalam produk tersebut.
Dinkes dan Polisi Lakukan Penelusuran
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat bersama BPOM dan kepolisian segera menginvestigasi kasus ini. Mereka menelusuri jalur distribusi produk MBG, memeriksa izin edar, dan menguji komposisi bahan yang digunakan produsen.
“Kami sedang mencari produsen MBG dan akan menindak jika kami menemukan pelanggaran,” tegas dr. Heryanto, Kepala Dinas Kesehatan KBB.
Pemerintah juga menginstruksikan seluruh sekolah agar menghentikan penjualan jajanan kemasan tidak resmi selama proses investigasi berlangsung.
Orang Tua Desak Sekolah dan Penjual Bertanggung Jawab
Orang tua siswa langsung mendatangi sekolah dan fasilitas kesehatan setelah mendengar kabar keracunan. Banyak dari mereka merasa kecewa karena sekolah dan pedagang membiarkan produk yang belum jelas keamanannya beredar di lingkungan siswa.
“Saya kecewa karena anak saya bisa mengonsumsi makanan seperti itu di sekolah,” ujar Rina, salah satu orang tua siswa.
Warganet juga mengecam kasus ini melalui media sosial. Mereka menggunakan tagar #KeracunanMBG dan #CipongkorDarurat untuk mendesak pengawasan lebih ketat terhadap makanan anak-anak.
Pemerintah Janjikan Pendampingan dan Pengawasan Ketat
Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa kondisi sebagian besar siswa sudah mulai membaik setelah mendapat perawatan medis. Namun, puluhan siswa masih menjalani observasi karena mengalami gejala cukup berat.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berjanji akan menanggung biaya pengobatan para siswa, memberikan pendampingan psikologis, dan memperketat pengawasan makanan dan minuman di sekolah.
Insiden ini harus menyadarkan semua pihak—orang tua, guru, pedagang, dan pemerintah—untuk lebih serius menjaga keamanan konsumsi siswa di sekolah.
Sumber : CNN NEWS