Ketegangan Diplomatik: Amerika Serikat dan Spanyol di Tengah Ketidaksetujuan GlobalKetegangan Diplomatik: Amerika Serikat dan Spanyol di Tengah Ketidaksetujuan Global

Berita Dunia Terkini –  Pernyataan kontroversial dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menarik perhatian dunia. Dalam sebuah kesempatan, Trump dengan santai menyebut Spanyol sebagai bagian dari negara BRICS. Sebuah kelompok negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Padahal, S dalam BRICS sebenarnya merujuk pada South Africa atau Afrika Selatan. Pernyataan ini memunculkan pertanyaan besar: apakah Trump benar-benar tidak mengetahui posisi Spanyol dalam peta geopolitik global?

Namun, lebih dari sekadar kesalahan kecil dalam menyebutkan nama, pernyataan ini mencerminkan ketegangan yang lebih dalam antara Amerika Serikat dan Spanyol yang telah berkembang selama beberapa tahun terakhir.

Hubungan Spanyol dan Amerika Serikat yang Memburuk

Salah satu penyebab utama ketegangan ini adalah ketidaksepakatan antara Spanyol dan Amerika Serikat mengenai kontribusi negara-negara anggota NATO, khususnya dalam hal anggaran pertahanan. Spanyol, pada 2024, diprediksi hanya menyumbangkan 1,28% dari PDB mereka untuk belanja pertahanan. Jauh di bawah target 2% yang ditetapkan NATO. Lebih jauh lagi, pemerintah Spanyol berencana menaikkan anggaran pertahanan mereka menjadi 2% pada tahun 2029, yang jauh dari harapan Trump yang lebih menginginkan 5% dari PDB.

Bagi Trump, langkah ini dianggap sebagai kurangnya komitmen Spanyol terhadap aliansi NATO yang selama ini didominasi oleh Amerika Serikat. Namun, pemerintah Spanyol berpendapat bahwa faktor ekonomi yang baru pulih pasca-pandemi dan perang Rusia-Ukraina menjadi alasan mengapa anggaran tersebut belum memenuhi target. Walaupun demikian, Spanyol telah berusaha meningkatkan pengeluaran militer mereka, yang terlihat dari lonjakan anggaran pertahanan sebesar 50% dalam beberapa tahun terakhir.

Penolakan Akses Kapal Perang AS

Ketegangan semakin memuncak setelah Spanyol menolak akses bagi kapal-kapal Amerika Serikat yang membawa senjata untuk dikirim ke Israel. Pangkalan Angkatan Laut Rota di Kadis, yang menjadi rumah bagi kapal-kapal perang Amerika dan pusat perisai rudal di Eropa, terpaksa mengalami gangguan akibat keputusan ini. Salah satu kapal yang terlibat, Mars Denver, yang membawa kargo senjata untuk Israel, dialihkan ke Maroko.

Pemerintah Spanyol beralasan bahwa keputusan tersebut adalah bagian dari kebijakan luar negeri mereka yang menekankan pentingnya perdamaian dan mengurangi ketegangan internasional. Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albarez, dengan tegas menyatakan bahwa Timur Tengah tidak membutuhkan lebih banyak senjata. Melainkan lebih banyak perdamaian. Sikap ini menambah ketegangan antara Spanyol dan Amerika Serikat yang sebelumnya telah menjalin hubungan militer erat sejak perjanjian Madrid pada tahun 1953.

Penolakan Spanyol terhadap Kebijakan Amerika di Laut Merah

Pada Desember 2023, Amerika Serikat meminta Spanyol untuk bergabung dalam operasi patroli keamanan maritim di Laut Merah sebagai respons terhadap ancaman serangan oleh kelompok Houthi dari Yaman terhadap kapal-kapal komersial. Namun, Spanyol menolak permintaan ini, memilih untuk lebih mendukung operasi yang di pimpin oleh NATO atau Uni Eropa. Keputusan ini dipandang sebagai bentuk penolakan terhadap dominasi Amerika Serikat dalam kebijakan luar negeri global.

Spanyol dan negara-negara besar Eropa lainnya, seperti Italia dan Prancis. Menganggap bahwa keterlibatan dalam operasi militer yang di prakarsai Amerika Serikat dapat menambah ketegangan dan merugikan kestabilan ekonomi global. Terutama terkait dengan jalur perdagangan antara Asia dan Eropa yang semakin mahal akibat serangan tersebut.

Penolakan terhadap Dominasi Teknologi AS

Selain ketegangan militer, hubungan Spanyol dan Amerika Serikat juga memburuk dalam ranah teknologi. Pemerintah Spanyol menjadi salah satu negara Eropa yang paling vokal menentang dominasi perusahaan-perusahaan teknologi besar asal Lembah Silikon seperti Google, Apple, dan Meta. Spanyol menuntut regulasi yang lebih ketat terhadap praktik bisnis perusahaan-perusahaan ini yang di anggap merugikan ekonomi digital Eropa. Pemerintah Spanyol bahkan menyebutkan bahwa teknokrasi Lembah Silikon menjadi ancaman terhadap kedaulatan digital Uni Eropa.

Perspektif Masa Depan Hubungan Spanyol dan Amerika Serikat

Ketegangan yang semakin dalam antara Spanyol dan Amerika Serikat, baik dalam bidang militer, geopolitik, maupun teknologi. Memperjelas bahwa hubungan kedua negara semakin menjauh. Sikap yang tidak menguntungkan ini semakin di perparah dengan kurangnya perhatian pemerintah AS terhadap Spanyol. Bahkan selama masa jabatan pertama dan kedua Trump. Spanyol tidak menjadi prioritas diplomatik AS, menunjukkan ketidaktertarikan Gedung Putih dalam memperkuat hubungan dengan negara ini.

Dengan berbagai kebijakan yang saling bertentangan dan ketegangan yang terus berkembang, sepertinya tidak mudah bagi kedua negara untuk memperbaiki hubungan mereka dalam waktu dekat. Ketidaksetujuan yang terjadi dalam berbagai aspek, baik militer, perdagangan, maupun teknologi. Menggambarkan kompleksitas hubungan antara Spanyol dan Amerika Serikat yang semakin sulit untuk dijembatani.

Sumber : youtube.com

By ALEXA