Berita Dunia Terkini – Kerajaan Saba, yang juga dikenal sebagai Kerajaan Sheba, merupakan salah satu peradaban besar yang pernah ada di kawasan Timur Tengah. Tepatnya di wilayah yang kini menjadi bagian dari Yaman dan sebagian Ethiopia. Kerajaan ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sejarah, arkeologi, serta tradisi agama Abrahamik, termasuk dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Saba terkenal dengan kekayaan, kebijaksanaan, serta hubungan erat dengan tokoh-tokoh besar seperti Raja Salomo atau Nabi Sulaiman dalam tradisi Islam, dan Ratu Saba atau Ratu Balqis dalam berbagai kisah agama.
Kejayaan Awal Kerajaan Saba
Kerajaan Saba berkuasa di wilayah yang kini dikenal sebagai Yaman, dengan ibu kota mereka terletak di Sharwah, sekitar 50 km barat laut kota Ma’rib. Perkiraan sejarah menunjukkan bahwa kerajaan ini mulai berkembang pada sekitar tahun 1300 SM dan berlangsung hingga 620 SM. Pada awalnya, kerajaan ini dipimpin oleh dinasti Mu’iinah, yang dipimpin oleh raja-raja bergelar “Mukarrib” atau “Mukrib Saba”. Salah satu pencapaian besar dari kerajaan ini adalah pembangunan Bendungan Ma’rib, yang dibangun untuk mengatur aliran air di daerah yang dikenal dengan sebutan Wadi Saba. Bendungan ini, yang memiliki panjang sekitar 550 meter dan tinggi 4 meter, merupakan salah satu struktur irigasi terbesar dan tercanggih pada masanya, yang mengairi lebih dari 4.000 hektar lahan pertanian.
Kehebatan Sistem Irigasi dan Pertanian
Pada abad ke-7 SM, kerajaan Saba mengalami perubahan besar dengan transisi kekuasaan dari sistem mukarrib ke kerajaan yang di pimpin oleh raja-raja otokratis. Ma’rib menjadi pusat kekuasaan yang makmur berkat sistem irigasi yang canggih, termasuk bendungan besar yang mengairi lahan pertanian subur di tengah gurun. Kerajaan ini mampu mengembangkan pertanian secara efisien meski berada di kawasan yang kering dan berbatu. Keberhasilan dalam pertanian ini sangat penting karena menjadi tulang punggung ekonomi Saba, yang juga mengembangkan perdagangan yang sangat luas, menjadikan kerajaan ini salah satu kekuatan dominan di Jazirah Arab hingga abad ke-3 Masehi.
Pusat Perdagangan Internasional
Letaknya yang strategis di sepanjang jalur perdagangan kuno menjadikan Saba sebagai pusat perdagangan internasional yang menghubungkan Jazirah Arab dengan Afrika Timur dan kawasan Mediterania. Saba terkenal dengan ekspor kemenyan, mur, dan rempah-rempah yang sangat bernilai di zaman kuno, baik untuk keperluan ritual keagamaan, kosmetik, maupun pengobatan. Keunggulan teknologi mereka, khususnya dalam bidang rekayasa teknik dan irigasi. Menjadikan kerajaan Saba sebagai salah satu peradaban yang paling maju pada zamannya. Teknologi bendungan Ma’rib serta jaringan kanal dan saluran air yang rumit memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan sumber daya alam, mendukung pertanian, dan memperkuat ekonomi mereka.
Budaya, Kepercayaan, dan Arsitektur
Selain kekuatan ekonomi, kerajaan Saba juga di kenal memiliki budaya yang maju. Mereka membangun kuil-kuil besar untuk dewa utama mereka, Almaqah, dan meninggalkan banyak prasasti dalam bahasa Sabaean. Yang di gunakan untuk mencatat berbagai aspek kehidupan administrasi, agama, dan perdagangan. Salah satu situs arkeologi paling terkenal adalah reruntuhan kuil Awam yang di dedikasikan untuk Almaqah, yang menjadi pusat keagamaan kerajaan Saba. Kuil-kuil besar, prasasti monumental, dan dokumen administratif dalam aksara Arab Selatan kuno menjadi bukti penting dari kebudayaan mereka yang kaya.
Kemunduran dan Keruntuhan
Namun, kejayaan Saba tidak bertahan lama. Pada abad ke-3 Masehi, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran, yang di pengaruhi oleh berbagai faktor,. Seperti keruntuhan Bendungan Ma’rib yang menjadi pusat sistem irigasi dan penyokong utama perekonomian Saba. Bendungan yang pernah di anggap sebagai maha karya teknik kuno ini rusak akibat kurangnya perawatan dan perubahan iklim yang mempengaruhi aliran air. Keruntuhan bendungan ini menyebabkan kerusakan besar pada pertanian, yang kemudian memicu kekurangan pangan dan migrasi massal penduduk.
Selain itu, perubahan jalur perdagangan yang mengarah ke jalur laut dan persaingan dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Seperti kerajaan Himyar, yang lebih agresif secara politik dan militer, turut mempercepat keruntuhan Saba. Himyar akhirnya mengalahkan Saba dan mengintegrasikan wilayah tersebut ke dalam kekuasaannya.
Sumber-Sumber Sejarah dan Kehidupan Kerajaan Saba dalam Tradisi Agama
Kerajaan Saba meninggalkan jejaknya dalam berbagai catatan sejarah, baik dalam sumber-sumber asing maupun tradisi agama. Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, Saba di kenal melalui kisah Ratu Sheba yang mengunjungi Raja Salomo untuk menguji kebijaksanaannya. Ratu Sheba membawa hadiah berupa emas, rempah-rempah, dan batu permata. Sebagai tanda penghormatan, dan mengajukan teka-teki yang berhasil di jawab oleh Raja Salomo. Dalam tradisi Islam, Saba di kenal melalui kisah Ratu Balqis, yang memerintah dengan bijaksana namun awalnya menyembah matahari. Setelah berinteraksi dengan Nabi Sulaiman, ia akhirnya mengakui keesaan Allah dan meninggalkan penyembahan matahari.
Warisan Arkeologis dan Penemuan Penting
Sisa-sisa kejayaan kerajaan Saba masih dapat di temukan hingga hari ini melalui berbagai bukti arkeologis yang menunjukkan tingkat kemajuan teknologi, sosial, dan budaya mereka. Salah satu peninggalan yang paling terkenal adalah Bendungan Ma’rib. Yang hingga kini masih terlihat reruntuhannya dan menjadi simbol inovasi teknologi kuno. Situs arkeologi di Ma’rib juga mengungkapkan banyak struktur bangunan seperti kuil, istana, dan prasasti yang menandakan tingkat peradaban mereka yang tinggi.
Bukti-bukti lainnya, seperti artefak keramik, perhiasan, dan barang impor dari India, Afrika Timur, serta Mediterania. Menunjukkan peran Saba sebagai pusat perdagangan internasional yang makmur. Semua bukti ini tidak hanya mengonfirmasi keberadaan Kerajaan Saba. Tetapi juga menggambarkan betapa maju dan kompleksnya peradaban mereka pada zaman kuno.
Kesimpulan
Kerajaan Saba adalah salah satu peradaban kuno yang meninggalkan warisan besar di dunia. Kejayaan mereka dalam bidang pertanian, perdagangan, teknologi, dan kebudayaan membuktikan bahwa Saba adalah kerajaan yang sangat maju pada masanya. Meskipun kerajaan ini akhirnya mengalami kemunduran, kisahnya tetap abadi dalam sejarah dan tradisi agama. Menjadi simbol kebijaksanaan dan kemakmuran yang tak lekang oleh waktu.
Sumber : youtube