Berita Dunia Terkini – Pada masa kejayaannya, Nusantara terkenal dengan kapal raksasanya yang disebut kapal jong atau jung. Kapal ini menjadi bukti bahwa bangsa Nusantara telah melakukan perjalanan melintasi samudra berabad-abad sebelum penjelajah Eropa.
Temuan butiran lada atau merica dalam lubang hidung mumi Firaun Ramses II, yang meninggal pada tahun 1224 SM, bersama dengan ketumbar, damar, dan kapur barus.
Menunjukkan bahwa jalur pelayaran melintasi Samudra Hindia sudah ada ribuan tahun sebelum masehi. Rempah-rempah yang hanya tumbuh di Nusantara menjadi komoditas utama dalam perdagangan internasional sejak zaman kuno.
Navigasi Canggih dan Teknologi Kapal
Menurut sejarawan M.C. Ricklefs, leluhur orang Nusantara, yakni penutur Austronesia, bermigrasi dari kepulauan Formosa ke Nusantara sekitar tahun 3000 SM.
Bukti arkeologis seperti lukisan perahu dalam goa di Sulawesi Selatan menunjukkan kebiasaan berlayar yang telah ada sejak lama. Sistem navigasi leluhur Nusantara sangat canggih, menggunakan berbagai tanda alam dan teknik astronomi khas yang dikenal dengan navigasi jalur bintang. Pada zaman Majapahit, sistem navigasi Nusantara telah berkembang lebih jauh dengan penggunaan kompas, magnet, dan kartografi.
Kehebatan Jong dalam Sejarah Maritim
Pada awal tahun 1500-an, peradaban maritim Nusantara mencapai tingkat yang sangat maju di bandingkan dengan bangsa lain. Catatan Claudius Ptolemeus dari Yunani sekitar tahun 150 Masehi menyebutkan kapal raksasa yang di sebut kolandiaphonta, kapal besar dengan panjang lebih dari 50-60 meter yang di gunakan untuk menghubungkan rute perdagangan antara India dan Cina.
Kapal jenis ini masih di gunakan hingga abad ke-14 Masehi, seperti yang tercatat dalam buku Cina abad ke-3, Nanzhou Yiwuzhi, yang menggambarkan kapal tersebut mampu membawa hingga 700 orang dan lebih dari 10.000 kargo.
Kapal Jong: Simbol Keberanian dan Kekuatan
Pada abad ke-8, perkapalan Nusantara mencapai puncaknya dengan pembuatan kapal terbesar dalam sejarah dunia, di kenal sebagai jong atau jung. Kapal-kapal ini digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari transportasi barang hingga peperangan.
Jong Jawa, khususnya, dikenal dengan desain kokoh dan kemampuan berlayar yang luar biasa. Kapal ini terbuat dari kayu jati dan menggunakan teknik konstruksi sangat maju untuk zamannya. Deskripsi fisik jong Jawa menunjukkan ukuran hampir sebanding dengan kapal induk modern, seperti USS Gerald R. Ford.
Perkembangan dan Pengaruh Jong dalam Perdagangan Internasional
Jong juga memiliki pengaruh besar dalam perdagangan internasional. Kapal ini digunakan secara luas oleh kerajaan-kerajaan Jawa seperti Majapahit, Kesultanan Demak, dan Kesultanan Kalinyamat, serta di adaptasi oleh pelaut Melayu dan Asia Timur, termasuk Cina.
Keberanian dan kekuatan jong Jawa menciptakan kekaguman di kalangan penjelajah Eropa, seperti yang di laporkan oleh Duarte Barbosa dan Alfonso de Albuquerque.
Meskipun jong Jawa di kenal karena kekuatan dan ukurannya yang mengesankan, kapal ini juga memiliki kelemahan. Ukurannya yang sangat besar membuatnya sulit di kendalikan dan kurang lincah di bandingkan kapal-kapal Eropa yang lebih kecil.
Kejadian pertempuran melawan kapal-kapal Eropa yang lebih cepat dan lebih lincah menunjukkan bahwa kekuatan jong harus di sesuaikan dengan taktik tempur yang lebih modern.
Akhir Kejayaan dan Warisan Maritim Nusantara
Seiring waktu dan perubahan kekuasaan, tradisi maritim Jawa mengalami penurunan. Kebijakan Amangkurat I dari Mataram untuk menghancurkan kapal-kapal besar dan menutup pelabuhan pesisir berperan dalam mengikis kekuatan maritim Nusantara.
VOC juga membatasi pembuatan kapal dengan tonase besar, yang turut mempengaruhi peradaban kapal jong.
Pada akhirnya, sejarah maritim Nusantara, dengan kejayaan kapal jongnya, hampir terlupakan dalam narasi sejarah yang sering di gambarkan hanya sebagai kerajaan agraris.
Namun, pencapaian maritim Nusantara, terutama dalam pembuatan kapal jong yang melampaui zamannya, tetap menjadi bagian penting dari warisan sejarah dunia.
Jadi, jauh sebelum Christopher Columbus dan penjelajah Eropa lainnya, kapal-kapal Jawa telah mengarungi lautan, membawa komoditas rempah Nusantara ke seluruh penjuru dunia, menunjukkan kehebatan maritim yang tidak kalah dengan pencapaian penjelajah Eropa.
Sumber : Youtube