Israel Tuding Hamas Kembalikan Jasad Sandera yang SalahIsrael Tuding Hamas Kembalikan Jasad Sandera yang Salah

Berita Dunia Terkini –  Israel baru-baru ini menuduh Hamas melepaskan “jasad tak dikenal” alih-alih jenazah seorang ibu yang meninggal dalam penahanan di Gaza bersama kedua anaknya yang masih kecil. Kasus ini muncul setelah Hamas melepaskan empat jenazah pada Kamis, 20 Februari 2025, yang di klaim sebagai sandera. Namun, salah satu jenazah yang di terima Israel ternyata tidak sesuai dengan yang di harapkan.

Jenazah Shiri Bibas yang Hilang

Israel mengklaim bahwa Hamas seharusnya mengembalikan jenazah Shiri Bibas, seorang ibu yang meninggal dalam penahanan bersama kedua anaknya, Kfir dan Ariel. Jenazah Shiri Bibas tidak di temukan bersama kedua putranya yang telah meninggal sebelumnya. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa, meskipun mereka berhasil mengidentifikasi kedua anak tersebut, Kfir dan Ariel, jenazah ketiga yang di terima ternyata bukanlah jenazah Shiri.

Menurut pernyataan IDF, “Tidak di temukan kecocokan dengan sandera lainnya. Ini adalah jenazah anonim dan tak di kenal.” Hal ini menimbulkan keprihatinan serius di kalangan pihak Israel, yang menyebut tindakan Hamas sebagai pelanggaran yang sangat serius. Mereka menuntut agar jenazah Shiri segera di kembalikan, serta sandera-sandera lain yang masih ada di tangan Hamas.

Hamas Lepaskan Empat Jenazah

Pada tanggal 20 Februari 2025, Hamas melepaskan empat jenazah sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. Jenazah-jenazah tersebut termasuk Shiri Bibas dan kedua putranya, Kfir dan Ariel, serta sandera lainnya, Oded Lifshitz, yang berusia 83 tahun. Israel Tuding Keluarga Oded Lifshitz telah mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut memang milik orang yang mereka kenal. Namun, meskipun IDF berhasil mengidentifikasi identitas Kfir dan Ariel, mereka merasa kesal karena jenazah Shiri tidak sesuai dengan yang di harapkan.

Kematian Anak-Anak Bibas di Penahanan

Kematian kedua anak Bibas, Kfir dan Ariel, di tangan Hamas semakin memperburuk situasi ini. IDF menyatakan bahwa kedua anak itu “di bunuh secara brutal” saat mereka di tawan pada November 2023. Ariel saat itu baru berusia empat tahun, sementara Kfir masih berusia sepuluh bulan. Mereka di culik dari rumah mereka di Nir Oz, bersama dengan ibu mereka, Shiri Bibas. Yarden Bibas, ayah dari anak-anak itu, sebelumnya juga di culik oleh Hamas setelah berusaha melindungi keluarganya.

Pelanggaran Serius oleh Hamas

Israel menilai tindakan Hamas ini sebagai pelanggaran yang sangat serius terhadap perjanjian yang ada. IDF menuntut agar Hamas segera mengembalikan jenazah Shiri Bibas dan sandera lainnya yang masih di tahan. Kasus ini juga memperburuk ketegangan antara kedua pihak, yang terus berjuang dalam konflik yang semakin kompleks. Bagi Israel, pemulangan jenazah yang tidak sesuai dengan yang diharapkan ini Israel Tuding adalah masalah besar yang harus segera di selesaikan.

Tuntutan Keluarga Bibas dan Harapan untuk Keadilan

Keluarga Bibas dan banyak pihak lainnya menginginkan keadilan atas kematian tragis Shiri, Kfir, dan Ariel. Keinginan mereka adalah agar jenazah Shiri di kembalikan dan Hamas bertanggung jawab atas tindakan mereka. Selain itu, mereka juga berharap agar semua sandera yang masih hidup dapat segera di bebaskan. Konflik ini menciptakan rasa sakit dan penderitaan yang mendalam, dan bagi keluarga Bibas, keadilan adalah hal yang sangat mereka harapkan dalam menghadapi kenyataan yang menyakitkan ini.

Sumber : Sindows.com

By ALEXA