Berita Dunia Terkini – Pada 29 September 2024, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap puluhan target yang terkait dengan Hizbullah di Lebanon. Serangan ini di lakukan setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang telah memimpin kelompok tersebut selama lebih dari tiga dekade. Pembunuhan ini tidak hanya mengubah dinamika kekuatan di kawasan, tetapi juga memicu gelombang serangan balasan dan reaksi dari berbagai pihak.
Serangan Militer Israel
Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk melumpuhkan infrastruktur militer Hizbullah. Dalam beberapa jam, Israel berhasil menyerang sejumlah gedung yang di duga sebagai tempat penyimpanan senjata dan markas operasi kelompok tersebut. Sejak hari Sabtu, serangan tersebut telah melibatkan serangan terhadap ratusan target di seluruh Lebanon. Operasi ini mencerminkan ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut, terutama setelah serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel yang terjadi pada 7 Oktober 2024.
Israel Serang Reaksi Hizbullah dan Sekutu
Setelah pembunuhan Nasrallah, Hizbullah melancarkan serangan lintas-perbatasan terhadap pasukan Israel, menunjukkan bahwa kelompok tersebut tidak akan tinggal diam. Reaksi cepat ini menjadi tanda bahwa meskipun Nasrallah telah di bunuh, perjuangan Hizbullah melawan Israel masih akan berlanjut. Selain itu, pemimpin-pemimpin dari Lebanon, Irak, Iran, dan Suriah mengungkapkan rasa berkabung nasional atas kematian Nasrallah. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan simbolisme yang di miliki oleh Nasrallah di antara sekutu-sekutunya.
Tanggapan Internasional
Pembunuhan Nasrallah dan serangan balasan dari Israel juga menarik perhatian dunia internasional. Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref, mengecam tindakan tersebut sebagai pertumpahan darah yang tidak adil dan memperingatkan bahwa tindakan ini akan membawa konsekuensi yang serius bagi Israel. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpendapat bahwa pembunuhan tersebut adalah langkah yang perlu untuk menjaga keamanan negara dan mengakhiri ancaman terhadap warganya.
Israel Serang Ancaman Lanjutan dan Ketegangan Regional
Seiring dengan meningkatnya ketegangan ini, beberapa kelompok seperti Houthi di Yaman juga turut serta dalam aksi balasan. Pada hari Sabtu, mereka mengklaim telah menembakkan rudal ke bandara Ben Gurion di Israel, dengan harapan menyerang Netanyahu. Tindakan ini menunjukkan bahwa situasi di kawasan Timur Tengah semakin tidak stabil, dengan kemungkinan meluasnya konflik yang lebih besar.
Serangan Israel terhadap Hizbullah setelah pembunuhan Hassan Nasrallah merupakan puncak dari ketegangan yang telah lama ada di kawasan ini. Dengan reaksi yang cepat dari Hizbullah dan sekutunya, serta tanggapan internasional yang bervariasi, situasi ini menunjukkan bahwa konflik di Timur Tengah masih jauh dari penyelesaian. Ketidakpastian yang menyelimuti masa depan daerah ini menciptakan risiko yang semakin besar bagi stabilitas regional, dan mempertanyakan apakah langkah-langkah yang diambil oleh Israel akan benar-benar membawa keamanan jangka panjang.
Sumber : Tempo.co