Berita Dunia Terkini – Pada Kamis, 12 Desember 2024, pasukan militer Israel melakukan operasi di zona penyangga yang terletak antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan, wilayah yang telah di duduki Israel sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967. Langkah ini diambil setelah runtuhnya pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang menyebabkan kekosongan kekuasaan di wilayah perbatasan. Operasi militer ini menandakan ketegangan baru dalam di namika politik dan militer di kawasan yang sudah lama menjadi pusat konflik.
Kekosongan Kekuasaan di Suriah
Keputusan Israel untuk melancarkan operasi ini tidak terlepas dari situasi di Suriah yang semakin tidak stabil setelah runtuhnya pemerintahan Bashar al-Assad. Perang saudara yang berlangsung lebih dari satu dekade telah menghancurkan banyak bagian negara tersebut, dengan banyak wilayah yang kini berada di bawah kendali berbagai kelompok, termasuk kelompok-kelompok jihadis dan pemberontak. Kehilangan kendali pemerintahan Suriah di wilayah sekitar Dataran Tinggi Golan menciptakan kekosongan yang di manfaatkan oleh Israel untuk memperkuat posisinya di kawasan tersebut.
Alasan Operasi Israel: Ancaman dari Kelompok Jihadis
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan alasan terkait operasi militer ini dengan menyebutkan bahwa tindakan tersebut di ambil untuk mencegah ancaman dari kelompok jihadis yang dapat membahayakan komunitas Israel di Dataran Tinggi Golan. Selama beberapa tahun terakhir, wilayah tersebut telah menjadi tempat pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Suriah, Israel Kuasai kelompok pemberontak, dan kelompok ekstremis. Dengan ketidakpastian yang terus berkembang di Suriah, Israel merasa perlu untuk memperkuat kehadiran militernya di wilayah tersebut untuk melindungi di rinya dari potensi serangan yang datang dari pihak-pihak yang tidak terkontrol.
Operasi Sementara: Menjaga Keamanan Perbatasan
Netanyahu juga menegaskan bahwa operasi ini bersifat sementara dan bertujuan untuk menjaga keamanan perbatasan Israel. Meskipun demikian, langkah ini semakin memperburuk ketegangan yang sudah ada antara Israel dan Suriah, serta negara-negara di kawasan tersebut. Israel sebelumnya sudah menguasai Dataran Tinggi Golan, yang secara internasional di akui sebagai bagian dari. Suriah, meskipun Israel menganggapnya sebagai wilayah yang vital untuk keamanannya.
Langkah Israel untuk memperkuat posisinya di wilayah tersebut bisa berisiko memicu reaksi dari negara-negara lain, terutama. Suriah yang berusaha merebut kembali wilayah tersebut, serta dari. kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan di kawasan ini.
Dampak Terhadap Stabilitas Kawasan
Keputusan Israel untuk menguasai perbatasan Golan ini akan semakin Israel Kuasai memperburuk ketegangan di. Timur Tengah, yang sudah di penuhi dengan konflik dan perebutan kekuasaan. Runtuhnya pemerintahan. Assad telah menciptakan kekosongan yang dapat di manfaatkan oleh berbagai kelompok dengan kepentingan yang berbeda, termasuk kelompok jihadis dan militan yang beroperasi di sepanjang perbatasan. Jika Israel terus memperluas operasinya, bukan tidak mungkin hal ini akan memicu reaksi keras dari pihak-pihak yang merasa terancam, termasuk Suriah dan sekutunya, serta negara-negara lain di kawasan ini.
Kesimpulan
Operasi militer Israel di Dataran Tinggi Golan mencerminkan situasi yang semakin kompleks di Timur Tengah. Meskipun Netanyahu menegaskan bahwa operasi ini bersifat sementara dan bertujuan untuk menjaga keamanan perbatasan. langkah ini dapat. Memperburuk ketegangan dengan Suriah dan kelompok-kelompok lainnya yang beroperasi di wilayah tersebut. Masa depan wilayah Golan dan stabilitas kawasan ini tetap menjadi hal yang sangat di pertaruhkan di tengah ketidakpastian. Politik dan militer yang terus berkembang.
Sumber : cnn.com