Berita Dunia Terkini –Damaskus, Suriah – Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah jet tempur Israel membombardir fasilitas militer milik Kementerian Pertahanan Suriah di
wilayah selatan negara itu. Israel mengklaim serangan ini sebagai langkah untuk melindungi komunitas Druze, kelompok etno-religius yang saat ini menghadapi tekanan dari rezim Suriah dan kelompok-kelompok bersenjata.

Serangan Terbaru: Target Strategis

Media lokal dan sumber keamanan regional melaporkan bahwa jet tempur Israel meluncurkan rudal presisi tinggi pada malam hari dan menyasar kompleks militer di pinggiran Damaskus. Kompleks itu berfungsi sebagai pusat koordinasi militer Suriah dan sekutunya, termasuk milisi yang berafiliasi dengan Iran. Ledakan besar mengguncang wilayah tersebut, dan api membumbung tinggi dari lokasi serangan.

Beberapa analis menilai bahwa Israel tidak hanya menjalankan kampanye anti-Iran, tetapi juga secara tidak langsung mendukung kelompok Druze yang menentang pemerintah Suriah dan kelompok militan yang mengancam komunitas mereka di Dataran Tinggi Golan dan wilayah Quneitra.

Komunitas Druze dalam Bahaya

Suku Druze, kelompok minoritas di Suriah, telah menjalani hubungan yang rumit dengan rezim Bashar al-Assad. Sebagian tetap loyal, namun banyak dari mereka merasa rezim telah mengkhianati dan meminggirkan mereka selama konflik bertahun-tahun. Dalam beberapa bulan terakhir, laporan mencatat peningkatan serangan dan intimidasi terhadap warga Druze oleh milisi bersenjata yang berafiliasi dengan Damaskus dan Teheran.

Israel, yang memiliki populasi Druze signifikan di wilayahnya, mulai mengambil langkah lebih aktif untuk melindungi kelompok ini. Pejabat militer Israel belum memberikan konfirmasi resmi terkait serangan tersebut, tetapi sumber intelijen menyebut bahwa mereka bertindak untuk “mencegah pembantaian dan dominasi milisi atas wilayah Druze.”

Reaksi Regional dan Internasional

Pemerintah Suriah mengecam keras serangan itu dan menyebut tindakan Israel sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara.” Mereka bersumpah akan membalas serangan tersebut “pada waktu dan tempat yang tepat.” Sementara itu, Israel tetap menolak kehadiran Iran dan kelompok pro-Iran di perbatasannya.

Masyarakat internasional mendesak semua pihak untuk menurunkan tensi konflik dan membuka dialog diplomatik demi mencegah eskalasi lebih lanjut. Namun, dengan kondisi yang terus memburuk dan banyaknya aktor bersenjata di lapangan, upaya mencapai perdamaian masih menghadapi jalan terjal.

Kesimpulan

Serangan Israel ke fasilitas militer Suriah memperpanjang daftar konflik bersenjata di kawasan. Israel menggunakan dalih melindungi komunitas Druze untuk memperkuat peran regionalnya sekaligus membatasi pengaruh Iran. Namun, langkah ini juga memicu potensi konfrontasi langsung dengan Suriah dan sekutunya, serta memperparah penderitaan warga sipil yang terus menjadi korban konflik.

Sumber : CNN NEWS

By ALEXA