1. Tragedi Dr. Marwan Al‑Sultan: Israel Tembak Direktur RS Indonesia di Gaza 🚨

Berita Dunia Terkini-Pada 2 Juli 2025, militer Israel menyerang kediaman Dr. Marwan Al‑Sultan di Gaza barat dan menewaskan dirinya bersama istri serta beberapa anaknya.
Organisasi Healthcare Workers Watch menggambarkan kematiannya sebagai “kehancuran total bagi sistem kesehatan Gaza” karena dia merupakan salah satu pakar jantung terakhir di wilayah tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu serta parlemen (Komisi I DPR, MPR, BKSAP) mengecam keras serangan itu. Mereka menyerukan penghentian kekerasan dan mendesak perlindungan bagi tenaga medis serta misi kemanusiaan.

2. Sejarah dan Latar Belakang RS Indonesia di Gaza

MER-C membangun Rumah Sakit Indonesia (Indonesia Hospital) dengan dana dari masyarakat dan organisasi seperti PMI dan Muhammadiyah, mulai 2011. Wapres Jusuf Kalla meresmikan rumah sakit ini pada Januari 2016.

Fasilitas ini menyediakan 100 tempat tidur, 4 ruang operasi, dan 10 tempat tidur ICU. Sekitar 400 staf lokal dan relawan medis Indonesia melayani warga Gaza utara, menjadikan rumah sakit ini salah satu fasilitas kesehatan utama di wilayah tersebut.

3. Target dalam Konflik

Sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada Oktober 2023, mereka berulang kali mengepung dan membombardir rumah sakit ini. Mereka juga memutus jalur pasokan, yang menyebabkan operasional rumah sakit lumpuh beberapa kali.

Pada November 2023, tank Israel memblokade fasilitas tersebut, menghancurkan generator, dan menyandera banyak pasien serta staf di dalam rumah sakit. Mereka memaksa rumah sakit beroperasi dalam kondisi kritis tanpa pasokan obat, listrik, dan air, yang akhirnya menyebabkan berbagai kematian karena gangguan layanan medis.

Pada Februari 2025, pasukan Israel kembali menyerang dan menghancurkan peralatan medis di rumah sakit, agar fasilitas tersebut tidak bisa digunakan lagi—meskipun rumah sakit sempat kembali beroperasi pada Juni 2024.

4. Dr. Al‑Sultan: Sosok Kunci dalam Masa Krisis

Banyak pihak mengenal Dr. Al‑Sultan sebagai simbol pelayanan kemanusiaan dan dedikasi tinggi di tengah konflik. Dia berperan vital dalam menangani pasien jantung dan memimpin operasional RS Indonesia, bahkan setelah rumah sakit tersebut mengalami pengepungan berkali-kali.

Rekan-rekannya menyebut dia sebagai “salah satu dari dua ahli jantung terakhir di Gaza”. Mereka menganggap kematiannya sebagai kehilangan besar bagi komunitas medis Palestina dan bagi dunia kemanusiaan secara umum.

5. Dampak dan Seruan Internasional

Israel terus menarget tenaga medis dalam serangan mereka. Sejak Oktober 2023, serangan-serangan itu telah menewaskan sekitar 1.400 tenaga kesehatan, termasuk 70 orang dalam 50 hari terakhir sebelum kematian Dr. Al‑Sultan.

Pemerintah dan parlemen Indonesia mendesak PBB, parlemen dunia, dan lembaga internasional untuk mengambil tindakan hukum, menuntut akuntabilitas, dan segera menghentikan tindakan Israel yang melanggar hukum internasional.

6. Kesimpulan & Refleksi

Kematian Dr. Marwan Al‑Sultan mencerminkan krisis yang lebih besar terhadap akses dan perlindungan layanan medis di zona konflik. RS Indonesia di Gaza, yang berdiri atas solidaritas rakyat Indonesia, kini kesulitan bertahan di tengah tekanan militer yang terus berlangsung.

Peristiwa ini harus menjadi pengingat dan seruan mendesak bagi komunitas internasional untuk menegakkan hukum kemanusiaan dan melindungi para tenaga medis yang berjuang menyelamatkan nyawa dalam situasi paling berbahaya.

Sumber : CNN NEWS

By ALEXA