Teheran, 2025 – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali meningkat setelah juru bicara militer Iran melontarkan pernyataan pedas yang menyindir keras hubungan erat antara Amerika Serikat dan Israel. Dalam sebuah konferensi pers, perwakilan Iran menuduh Israel tak memiliki pilihan selain “lari ke Papa”, merujuk pada Amerika Serikat sebagai pelindung utama negara Zionis itu.

Berita Dunia Terkini-Pernyataan tersebut merespons serangan udara yang pasukan Amerika lancarkan di wilayah yang mereka sebut sebagai markas milisi pro-Iran. Iran mengecam serangan itu, menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan dan taktik pengalihan isu yang AS dan sekutunya gunakan.

“Israel terlalu rapuh untuk berdiri sendiri. Mereka selalu bersembunyi di balik kekuatan Amerika setiap kali keadaan memanas. Mereka seperti anak kecil yang berlari ke ‘Papa’-nya saat merasa takut,” ujar pejabat Iran dengan nada mengejek.

Retorika Tajam, Strategi Lama

Sindiran ini menegaskan pola komunikasi Iran yang kerap mengandalkan retorika keras saat menghadapi tekanan dari Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, Teheran terus memperburuk hubungan dengan Tel Aviv, terutama sejak Israel meningkatkan serangan terhadap posisi milisi yang Iran dukung di Suriah dan Lebanon.

Sementara itu, Amerika Serikat tetap menunjukkan dukungan penuh terhadap Israel. Presiden AS menyampaikan pernyataan resmi dan menegaskan bahwa “keamanan Israel adalah prioritas utama”, seraya mengklaim bahwa mereka melakukan serangan udara demi menjaga stabilitas kawasan.

Israel Bungkam, Dunia Menunggu Balasan

Pemerintah Israel belum memberikan tanggapan resmi terhadap ejekan dari Iran. Namun, analis politik menilai bahwa Israel sengaja diam untuk menyusun langkah strategis. Beberapa pengamat menduga Tel Aviv tengah merencanakan balasan, baik lewat jalur diplomatik maupun militer.

“Masalah ini bukan hanya menyangkut harga diri nasional, tetapi juga persepsi kekuatan. Israel tidak akan tinggal diam terlalu lama,” ujar seorang analis Timur Tengah.

Konflik Bayangan Menuju Terang-Terangan?

Meningkatnya retorika dan aksi saling serang memicu kekhawatiran bahwa konflik bayangan antara Iran dan Israel akan berubah menjadi konfrontasi terbuka. Israel terus bergantung pada AS, yang bertindak sebagai pelindung sekaligus mitra strategis. Namun, ketergantungan ini bisa memicu eskalasi konflik, bukan meredakannya.

Satu hal yang pasti: ejekan Iran kali ini bukan sekadar provokasi biasa. Iran menyampaikan pesan simbolik yang menyasar tidak hanya kekuatan militer Israel, tetapi juga harga diri nasionalnya.

Sumber : CNN NEWS

By ALEXA