Serangan Rudal Mengguncang Laut Merah
Berita Dunia Terkini –Kelompok pemberontak Houthi di Yaman kembali meluncurkan serangan terhadap kapal tanker yang melintas di Laut Merah. Mereka menggunakan rudal balistik dalam serangan tersebut. Aksi ini menambah daftar panjang serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial, sebagai bentuk tekanan terhadap negara-negara Barat dan sekutunya di kawasan.
Serangan ini mencerminkan meningkatnya ketegangan antara Houthi, Iran, dan koalisi pimpinan Barat, terutama Amerika Serikat dan Inggris, yang sebelumnya telah menggempur posisi Houthi lewat serangan udara.
Kronologi Serangan
Koalisi maritim internasional melaporkan bahwa serangan terjadi pada Sabtu pagi waktu setempat. Saat itu, sebuah kapal tanker berbendera asing tengah melintas di perairan internasional Laut Merah. Rudal yang ditembakkan Houthi menghantam bagian buritan kapal, memicu kerusakan dan kebakaran kecil. Kru kapal segera memadamkan api dan mengirimkan sinyal darurat.
Operator kapal langsung mengalihkan rute menuju pelabuhan terdekat untuk pemeriksaan dan perbaikan. Kapal tersebut membawa muatan minyak mentah dalam jumlah besar.
Motif Serangan: Tekanan Politik dan Strategi Perang
Houthi menyatakan bahwa mereka menyerang kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Mereka juga memprotes dukungan negara-negara Barat terhadap Israel melalui aksi ini.
Para analis menilai Houthi sengaja meluncurkan serangan ini untuk memperkuat posisi tawar mereka dalam konflik internal Yaman dan menunjukkan kemampuan militer mereka kepada dunia.
Dampak Terhadap Perdagangan dan Keamanan Maritim
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap keamanan jalur perdagangan global. Laut Merah menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia karena menghubungkan Eropa, Asia, dan Afrika melalui Terusan Suez.
Sejumlah perusahaan pelayaran memilih mengalihkan rute demi menghindari risiko serangan. Langkah ini berdampak langsung pada kenaikan biaya logistik dan keterlambatan pengiriman barang. Perusahaan asuransi pun menaikkan tarif premi untuk kapal yang melintasi kawasan ini.
Respons Internasional
Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa langsung mengecam tindakan Houthi. Mereka menilai serangan ini melanggar hukum internasional dan mengancam stabilitas regional.
Koalisi militer pimpinan Arab Saudi meningkatkan patroli udara dan laut di wilayah Laut Merah. Sementara itu, Dewan Keamanan PBB berencana menggelar pertemuan darurat untuk membahas perkembangan situasi ini.
Penutup
Serangan rudal yang dilancarkan Houthi terhadap kapal tanker di Laut Merah menegaskan bahwa konflik di Timur Tengah belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, serangan ini mengganggu stabilitas kawasan dan membahayakan jalur perdagangan global. Komunitas internasional harus segera bertindak untuk menjaga keamanan dan mendorong solusi damai yang berkelanjutan.
Sumber : CNN NEWS