Berita Dunia Terkini – Di antara gunung-gunung megah yang memikat para pendaki serta pecinta alam, Gunung Kangchenjunga sering kali tidak mendapat perhatian yang sama dengan Everest atau Mauna Kea.
Namun, di masa lalu, Kangchenjunga dianggap sebagai gunung tertinggi di dunia, setidaknya hingga tahun 1852. Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi keindahan serta kekayaan sejarah Gunung Kangchenjunga, termasuk fakta-fakta menarik mengenai gunung menakjubkan ini.
Gunung Tertinggi di Masa Lalu
Pada pertengahan abad ke-19, Kangchenjunga, dengan ketinggian puncak mencapai 8.586 meter, memegang gelar gunung tertinggi di dunia.
Terletak di Himalaya, di perbatasan antara Provinsi Sikkim, India, dan Nepal, gunung ini mempertahankan statusnya hingga di lakukan pengukuran lebih akurat pada gunung-gunung lainnya. Survei trigonometrical besar India pada tahun 1852 mengoreksi posisi Everest sebagai gunung tertinggi.
Ciri Geografis dan Geologi Kangchenjunga
Gunung Kangchenjunga adalah bagian dari masif besar yang meliputi lima puncak utama: Puncak Utama, Puncak Tengah, Puncak Selatan, Puncak Barat, serta Puncak Kangbachen.
Masif ini membentuk pola salib raksasa dengan punggungan yang mengalir dari utara-timur laut hingga selatan-barat daya. Struktur geologinya terdiri dari berbagai jenis batuan metamorf dan beku yang terbentuk selama pembentukan Himalaya, dengan usia batuan berkisar antara 445 juta hingga 1 miliar tahun.
Keindahan Alam dan Budaya Lokal
Kangchenjunga memiliki empat gletser utama: Zemu, Talung, Yalung, dan Kangchenjunga. Gletser-gletser ini melingkupi area di atas ketinggian 5.000 meter, berkontribusi pada keindahan serta keunikan lanskap gunung yang di penuhi salju sepanjang tahun.
Gunung ini memiliki makna spiritual mendalam bagi penduduk sekitar. Masyarakat Sikkim dan Nepal menganggap Kangchenjunga sebagai tempat tinggal dewa pelindung. Karena itu, pendakian ke puncak sangat terbatas dan sering dihormati dengan menghentikan pendakian sebelum mencapai puncak utama.
Eksplorasi dan Pendakian
Pendakian pertama ke Kangchenjunga terjadi pada tahun 1955, dilakukan oleh Joe Brown dan Jos Ben. Tim ekspedisi berhasil mencapai hampir puncak, namun mereka menghentikan pendakian sebagai bentuk penghormatan terhadap kepercayaan lokal.
Upaya pendakian sebelumnya, seperti oleh Alister Cowy pada tahun 1905, mengalami kegagalan dan tragedi, termasuk longsoran salju yang merenggut nyawa beberapa pendaki.
Saat ini, terdapat empat rute pendakian utama menuju Kangchenjunga: tiga rute di Nepal dan satu di Sikkim, India. Sebagian besar sisi gunung di India di tutup untuk pendakian guna menghormati kepercayaan lokal, menjadikannya salah satu gunung besar yang masih sangat terjaga.
Keberagaman Hayati
Wilayah Kangchenjunga di kenal dengan keanekaragaman hayatinya yang kaya. Dari hutan subtropis hingga padang rumput Alpen, area ini merupakan rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna, seperti anggrek langka, rhododendron, macan tutul salju, panda merah, serta beruang hitam Himalaya.
Taman Nasional Khangchendzonga di Sikkim, India Utara, merupakan situs warisan dunia UNESCO. Situs ini tidak hanya melindungi keindahan alam Gunung Kangchenjunga tetapi juga mencakup warisan budaya serta tradisi lokal yang berharga.
Gunung Kangchenjunga adalah simbol keindahan alam yang menakjubkan serta kekayaan budaya. Meskipun tidak lagi di anggap sebagai gunung tertinggi di dunia, Kangchenjunga tetap memikat hati banyak orang dengan keindahannya serta nilai spiritualnya. Jelajahi fakta-fakta menarik dan keindahan yang di tawarkan oleh Kangchenjunga untuk lebih mengenal keajaiban gunung ini.
Sumber : Youtube