Berita Dunia Terkini – Negara Yaman, negeri yang dikenal dengan keturunan Rasulullah atau Habib, memiliki dua wajah yang kontras yang selalu tampak di mata dunia.
Satu sisi menampilkan kekayaan budaya tradisional yang terjaga dengan kuat, sementara sisi lainnya dipenuhi dengan gambaran krisis kemanusiaan yang mendalam.
Negara yang memiliki sejarah panjang dan kaya ini kini terperangkap dalam perang saudara yang menyebabkan penderitaan besar bagi warganya.
Sejarah dan Keindahan Yaman
Yaman, yang dikenal sebagai negeri para Habib, memiliki sejarah yang sangat kaya. Salah satu kota pentingnya, Sanaa, telah di huni selama lebih dari 2.500 tahun.
Kota ini pernah menjadi pusat perdagangan penting pada masa kerajaan Yaman dan juga menjadi saksi pengaruh Kristen yang berkembang pada masa pemerintahan Kaisar Justinian. Seiring berjalannya waktu, Sanaa menjadi pusat utama penyebaran agama Islam dan memperlihatkan pengaruh Islam yang kuat.
Kota Tua Sanaa, dengan arsitektur tradisional yang menakjubkan, adalah contoh luar biasa dari perkembangan peradaban Islam awal. Rumah-rumah berbentuk bertingkat yang di bangun dari batu dan tanah liat mencerminkan kebutuhan pertahanan sekaligus menunjukkan keindahan artistik dari peradaban tersebut.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, banyak bangunan bersejarah di negara Yaman mengalami kerusakan parah akibat konflik yang melanda negara ini.
Kemiskinan dan Krisis Kemanusiaan
Namun, meskipun negara Yaman pernah di kenal sebagai negeri yang penuh kebahagiaan dan kemakmuran, saat ini kondisi negara ini sangat berbeda. Sejak tahun 2014, negara Yaman terperangkap dalam perang saudara yang menghancurkan hampir seluruh sektor kehidupan.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 80% penduduk Yaman kini hidup di bawah garis kemiskinan internasional, menjadikan Yaman negara termiskin di Timur Tengah.
Krisis ini diperburuk oleh masalah ekonomi yang mendalam, termasuk harga bahan pokok yang semakin melonjak, serta tingginya tingkat pengangguran. Sebelum konflik, negara Yaman mengandalkan impor untuk 70% kebutuhan pangannya, namun dengan terganggunya sistem perdagangan akibat perang, krisis kelaparan pun tak terhindarkan. Sekitar 17,6 juta orang, lebih dari setengah populasi Yaman, berada dalam ancaman kelaparan parah pada tahun 2024.
Ketidakstabilan Politik dan Dampak Sosial
Konflik yang berkepanjangan di negara Yaman telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur kesehatan dan sanitasi. Hanya 50% rumah sakit yang berfungsi dengan baik, sementara 71% wilayah pedesaan mengalami kekurangan layanan kesehatan yang ekstrem.
Selain itu, sekitar 27% penduduk Yaman tidak memiliki akses ke air bersih, yang semakin memperburuk kondisi kesehatan masyarakat, menyebabkan tingginya angka infeksi penyakit seperti campak, polio, dan demam berdarah.
Di tengah-tengah krisis ini, Yaman juga menjadi salah satu titik panas dalam epidemi kolera global, yang semakin menambah penderitaan rakyatnya. Meskipun demikian, meski menghadapi tantangan besar, rakyat Yaman tetap menunjukkan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Harapan di Tengah Derita
Meskipun berada di tengah kekacauan dan penderitaan yang luar biasa, masyarakat negara Yaman tetap memiliki harapan. Mereka di kenal dengan keramahannya yang luar biasa dan semangat untuk hidup dengan damai. Rakyat negara Yaman menginginkan kehidupan yang tenang dan sejahtera, jauh dari perang dan kekerasan yang telah merusak negara mereka.
Yaman adalah negara dengan sejarah yang kaya, budaya yang kuat, dan keindahan alam yang luar biasa. Namun, negara ini saat ini menghadapi banyak tantangan, baik dari dalam negeri maupun dari krisis global yang lebih luas. Meskipun terperangkap dalam konflik, rakyat Yaman tetap memiliki semangat yang kuat dan berharap untuk masa depan yang lebih cerah. Mereka adalah orang-orang yang cinta damai dan menginginkan kehidupan yang lebih baik di tanah air mereka.
Sumber : Youtube