Berita Dunia Terkini – Kumari, atau Dewi Kumari, adalah sebuah tradisi pemujaan yang sangat unik di Nepal, di mana seorang gadis perawan terpilih diangkat sebagai manifestasi dari energi wanita suci atau shakti. Dalam tradisi keagamaan Darmik, terutama Hindu dan Buddha, Kumari di anggap sebagai Dewi hidup yang menyatukan aspek-aspek kekuatan ilahi, khususnya dalam bentuk Dewi Taleju atau Dewi Durga.
Proses Pemilihan Kumari
Pemilihan Kumari bukanlah proses yang mudah. Hanya gadis dari klan Syakya dari komunitas Newari yang dapat di pilih. Selain itu, kriteria seleksi sangat ketat, dan calon Kumari harus memenuhi berbagai syarat spiritual dan fisik yang sangat mendalam. Misalnya, gadis tersebut harus menunjukkan ketenangan, kecantikan, serta keistimewaan lain yang di anggap sebagai ciri dari Dewi yang akan merasuki tubuhnya.
Sebagai contoh, pada tahun 2023, Kumari Kerajaan Katmandu adalah Trishna Syakya, seorang gadis berusia lima tahun yang dilantik pada bulan September 2017. Selama masa jabatannya, Kumari tinggal di Kumari Ghar, sebuah istana yang terletak di pusat kota Katmandu. Pemilihan Kumari ini di percaya sebagai inkarnasi dari Dewi Taleju, manifestasi Dewi Durga dalam tradisi Hindu Nepal.
Masa Jabatan Kumari
Masa jabatan seorang Kumari berlangsung sejak dia dilantik hingga mencapai pubertas. Selama masa tersebut, seorang Kumari tidak boleh menyentuh tanah, simbol dari keilahian yang di milikinya. Seorang Kumari hanya bisa menyentuh tanah saat upacara penurunan jabatan, yang biasanya terjadi setelah dia mengalami menstruasi pertama atau menunjukkan tanda-tanda kematangan fisik lainnya.
Banyak orang yang mempercayai bahwa saat seorang Kumari mencapai pubertas atau mengalami masa-masa tertentu dalam hidupnya, kekuatan ilahinya akan meninggalkan tubuhnya. Sebelum hal ini terjadi, seorang Kumari harus menjalani berbagai tugas seremonial yang sangat penting bagi masyarakat. Dalam keheningan, ia menerima pengunjung yang datang dengan persembahan dan doa, terutama mereka yang menderita gangguan darah atau penyakit lainnya. Banyak orang yang percaya bahwa Kumari memiliki kekuatan khusus untuk menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut.
Kehidupan Sehari-hari Kumari
Meski memiliki status yang sangat istimewa, kehidupan Kumari tidak terbebas dari tugas dan tanggung jawab seremonial. Setiap hari, seorang Kumari akan dandan dan di persiapkan untuk menerima tamu yang datang dengan harapan mendapatkan berkat atau kesembuhan. Kehidupan sehari-hari seorang Kumari penuh dengan ritual dan pengabdian, meskipun ia tidak terlibat dalam kehidupan pendidikan formal seperti anak-anak lainnya. Kumari jarang menjalani pendidikan di sekolah negeri. Sebagai gantinya, mereka biasanya mendapat pendidikan dari guru privat yang mengajarkan mereka berbagai keterampilan spiritual dan kultural.
Peran dan Pengaruh Kumari dalam Masyarakat
Kumari memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat di Nepal, khususnya di kota-kota seperti Katmandu, Lalitpur (Patan), dan Bhaktapur. Sebagai Dewi hidup, Kumari bukan hanya menjadi simbol kesucian dan kekuatan spiritual, tetapi juga menjadi pusat harapan bagi banyak orang yang datang untuk memohon doa dan berkah. Sebagian besar dari mereka yang datang adalah orang-orang yang menghadapi penyakit atau kesulitan, dan percaya bahwa berkat Kumari dapat memberikan kesembuhan.
Sementara itu, masyarakat sekitar juga menghormati dan menyembah Kumari sebagai bagian dari tradisi mereka, meskipun ada beberapa perbedaan dalam cara pemilihan dan peran Kumari di setiap kota. Beberapa kota di Nepal memiliki lebih dari satu Kumari yang di angkat, namun Kumari Kerajaan Katmandu tetap menjadi yang paling terkenal dan paling di hormati.
Tantangan dan Kontroversi
Meski Kumari di anggap sebagai simbol suci, praktik ini tidak lepas dari kontroversi. Beberapa kalangan berpendapat bahwa penunjukan seorang gadis sebagai Kumari dapat membatasi kebebasannya dalam menjalani kehidupan yang normal. Serta membatasi akses pendidikan yang seharusnya ia dapatkan. Selain itu, ada juga yang mempertanyakan dampak psikologis dari kehidupan yang begitu terbatas bagi seorang anak yang terpilih sebagai Dewi hidup.
Namun, tradisi Kumari tetap bertahan sebagai bagian integral dari warisan budaya Nepal. Menggambarkan perpaduan antara kepercayaan, kekuatan spiritual, dan nilai-nilai agama yang sangat mendalam. Keberlanjutan tradisi ini menjadi simbol dari kuatnya nilai-nilai keagamaan yang di pertahankan oleh masyarakat Nepal. Meskipun menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
Sumber : youtube