Berita Dunia Terkini – Dalam dunia yang terus berubah, BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) telah muncul sebagai kekuatan ekonomi dan geopolitik yang tidak dapat di abaikan. Sejak pertama kali di dirikan pada tahun 2009, BRICS telah menunjukkan ambisi untuk menantang dominasi Barat, terutama Amerika Serikat, dalam tatanan global. Tetapi, pertanyaan utama yang masih tersisa adalah: apakah BRICS cukup kuat untuk benar-benar menggeser kekuasaan Amerika Serikat?
Awal Mula dan Perkembangan BRICS
BRICS pertama kali di bentuk pada 2009 dengan tujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi, politik, dan sosial antara negara-negara anggota yang memiliki pertumbuhan ekonomi pesat. Aliansi ini awalnya terdiri dari empat negara besar: Brazil, Rusia, India, dan China. Pada tahun 2011, Afrika Selatan bergabung dan nama forum ini di ubah menjadi BRICS.
Pada 2024, BRICS membuat langkah besar dengan mengundang 13 negara untuk menjadi mitra resmi, yang semakin memperluas cakupan geografis aliansi ini. Negara-negara seperti Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab kini juga menjadi bagian dari BRICS. Penambahan ini tidak hanya memperkuat pengaruh aliansi di Asia, Timur Tengah, dan Afrika, tetapi juga menunjukkan bahwa BRICS telah mengukuhkan dirinya sebagai pemain utama dalam perekonomian global.
Pengaruh BRICS di Perekonomian Global
BRICS kini menguasai lebih dari sepertiga produksi minyak dunia dan menjadi penghasil utama sumber daya alam penting seperti nikel, tembaga, dan bijih besi. Pada tahun 2024, BRICS bahkan melampaui negara-negara G7 dalam total PDB dunia berdasarkan paritas daya beli. Ini menandakan pergeseran kekuatan ekonomi global, yang semakin beralih dari negara-negara Barat ke negara-negara Selatan.
China, sebagai anggota terbesar dalam BRICS, memainkan peran penting dalam perdagangan internasional dan inovasi teknologi. Inisiatif Belt and Road (BRI) yang diluncurkan oleh China, telah memperluas pengaruhnya ke Asia, Afrika, dan Eropa, menjadikannya pusat ekonomi dunia yang baru.
India, dengan populasi terbesar di dunia, terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi pesat melalui sektor teknologi informasi dan industrialisasi. Brazil, sebagai ekonomi terbesar di Amerika Latin, memainkan peran kunci dalam perdagangan global berkat kekayaan sumber daya alam dan basis pertanian yang kuat.
Rusia, meskipun menghadapi tekanan sanksi Barat akibat konflik geopolitik, tetap menjadi produsen energi terbesar di dunia. Sedangkan Afrika Selatan menambah keberagaman geografis dan strategis aliansi ini, berfungsi sebagai pintu gerbang ke Afrika.
Tantangan Terhadap Dominasi Dolar AS
Salah satu inisiatif BRICS yang paling ambisius adalah untuk memperkuat perdagangan antaranggota dengan menggunakan mata uang alternatif, mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat. Langkah ini bertujuan memberikan fleksibilitas lebih bagi negara-negara BRICS dalam menentukan kebijakan ekonomi mereka tanpa harus tertekan oleh pengaruh Barat.
Jika inisiatif ini berhasil, BRICS dapat merevolusi perdagangan global dengan memberikan lebih banyak pilihan bagi negara-negara berkembang dan menantang dominasi dolar dalam transaksi internasional. Namun, langkah ini jelas mendapat perhatian besar dari Amerika Serikat, yang melihat potensi ancaman terhadap posisinya sebagai kekuatan ekonomi global.
Peran BRICS dalam Geopolitik
Selain sebagai kekuatan ekonomi, BRICS juga berfungsi sebagai tameng geopolitik melawan tekanan Barat. Negara-negara anggota BRICS, terutama Rusia dan China, memanfaatkan aliansi ini untuk memperluas hubungan dengan negara-negara Asia dan Afrika, terutama di tengah isolasi yang di kenakan oleh negara-negara Barat.
Amerika Serikat, meskipun masih menjadi ekonomi terbesar di dunia, kini menghadapi tantangan besar, baik dari dalam negeri maupun di panggung global. Ketimpangan ekonomi yang semakin parah dan ketegangan domestik mengurangi daya saing Amerika, sementara di luar negeri, dominasi globalnya mulai di pertanyakan. Negara-negara BRICS, dengan pendekatan multipolar mereka, berusaha menawarkan tatanan dunia yang lebih seimbang dan adil.
Tantangan Amerika Serikat di Tengah Perubahan Dunia
Dominasi Amerika Serikat yang dahulu dianggap tak tergoyahkan kini mulai terguncang. Salah satu contoh nyata adalah sikap Amerika terhadap Israel, yang mencerminkan usaha untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah. Meskipun sering menuai kritik internasional, dukungan Amerika terhadap Israel tetap teguh, sebagai simbol kekuatan geopolitiknya yang masih ingin di pertahankan.
Namun, dunia sedang berubah. Semakin banyak negara yang mulai memandang Amerika Serikat sebagai kekuatan yang kehilangan relevansinya di tengah transformasi besar dalam tatanan dunia. BRICS hadir sebagai alternatif yang menawarkan harapan bagi dunia yang lebih adil dan lebih seimbang.
Kesimpulan: BRICS dan Masa Depan Geopolitik Global
BRICS, dengan ambisinya untuk menggantikan dominasi satu pihak dalam tatanan dunia. Memberikan angin segar bagi negara-negara yang ingin mencari jalan baru dalam hubungan internasional. Meskipun banyak tantangan yang harus di hadapi. Baik dari dalam aliansi itu sendiri maupun dari tekanan eksternal, kehadiran BRICS menunjukkan bahwa dominasi sepihak tidak lagi di terima dalam dunia yang semakin multipolar ini.
Melalui kerjasama yang erat, negara-negara anggota BRICS berusaha menciptakan tatanan global yang lebih adil. Di mana tidak ada satu negara pun yang mendominasi sepenuhnya. Ini adalah simbol dari perubahan besar dalam geopolitik dunia. Yang menantang aturan lama dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih seimbang dan inklusif.
Sumber : Youtube