Berita Dunia Terkini-Ketegangan antara Israel dan Iran kembali meningkat, kali ini dengan eskalasi yang jauh lebih serius daripada sebelumnya. Konflik ini mengguncang kawasan Timur Tengah dan menyeret tokoh-tokoh penting dunia seperti Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, serta mantan Presiden AS Donald Trump ke tengah sorotan global. Lalu, bagaimana nasib mereka di tengah konflik bersenjata ini?

Akar Konflik: Lama Membara, Kini Meledak

Iran dan Israel telah lama saling bermusuhan. Iran secara terbuka menolak keberadaan Israel dan menyebutnya sebagai “entitas Zionis ilegal”, sedangkan Israel menganggap Iran sebagai ancaman eksistensial—terutama setelah program nuklir Teheran berkembang pesat. Selama bertahun-tahun, kedua negara terus melancarkan serangan udara, serangan siber, dan operasi rahasia sebagai bagian dari konfrontasi tidak langsung.

Namun pada pertengahan 2025, perang terbuka meletus dan mengubah secara drastis dinamika regional serta global.

Khamenei: Simbol Perlawanan atau Akhir Era?

Ayatollah Ali Khamenei kini menghadapi ujian paling berat sepanjang karier politik dan religiusnya. Usianya yang semakin tua memperberat beban dalam menghadapi dua tekanan sekaligus: serangan militer Israel yang menghantam fasilitas strategis Iran, dan tekanan dari rakyat Iran yang lelah akibat sanksi internasional, inflasi, serta keterasingan global.

Jika Iran gagal mempertahankan ketangguhan militer dan kestabilan politik, Khamenei bisa kehilangan legitimasi di mata rakyat. Suara-suara yang menuntut transisi kekuasaan mulai muncul di parlemen dan lingkungan militer.

Netanyahu: Pejuang atau Pemicu Kehancuran?

Benjamin Netanyahu berdiri di pusat krisis yang membara di Israel. Selama ini, ia mendorong pendekatan garis keras terhadap Iran dan terus mengampanyekan ancaman yang ditimbulkan oleh Teheran. Ketika perang pecah, ia berhasil menggalang dukungan nasional—namun situasi ini menghadirkan risiko besar.

Jika konflik berkepanjangan menyebabkan korban sipil yang tinggi atau memicu keterlibatan Hezbollah, Suriah, atau bahkan Rusia, Netanyahu akan menghadapi tekanan politik yang lebih besar. Lawan politiknya menuduhnya memanfaatkan perang untuk mengalihkan perhatian publik dari kasus hukum serta protes dalam negeri.

Trump: Faktor Internasional yang Kembali Menggeliat

Donald Trump, meski tak lagi menjabat sebagai Presiden AS, terus memainkan peran penting dalam politik global—terutama menjelang pemilu AS 2024 ketika ia kembali mencalonkan diri. Konflik Israel-Iran memberinya peluang untuk kembali tampil sebagai tokoh sentral dalam isu keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.

Trump secara terbuka mendukung Israel dan menekan Iran lewat strategi “tekanan maksimum.” Jika ia berhasil meraih kembali kekuasaan atau meningkatkan pengaruhnya di Kongres, arah kebijakan luar negeri AS bisa kembali agresif terhadap Teheran, yang berpotensi memperpanjang konflik dan menambah ketegangan global.

Penutup: Dunia di Ambang Titik Balik

Perang antara Israel dan Iran melampaui batas konflik dua negara. Api kecil ini berpotensi menyulut perang regional yang lebih luas di Timur Tengah, bahkan merembet ke tataran global. Nasib Khamenei, Netanyahu, dan Trump akan bergantung pada arah perang, respons dari negara-negara besar, dan persepsi publik terhadap kepemimpinan mereka dalam krisis.

Jika konflik terus berlanjut, masyarakat dunia harus bersiap menghadapi dampak politik, ekonomi, dan kemanusiaan yang serius. Di tengah gejolak ini, arah masa depan dunia bisa tercermin dari bagaimana ketiga tokoh ini bertindak dan menghadapi tekanan.

Sumber : CNN NEWS

By ALEXA