Berita Dunia Terkini – Meskipun banyak negara modern telah beralih ke sistem demokratis, beberapa negara masih mempertahankan monarki, seperti Arab Saudi dan Jepang. Meskipun keduanya di pimpin oleh seorang raja dan kaisar, peran dan kekuasaan mereka sangat berbeda, mencerminkan sejarah, budaya, dan ideologi masing-masing negara.
Monarki adalah sistem pemerintahan di mana seorang penguasa tunggal—raja atau ratu—memegang kekuasaan tertinggi, biasanya turun-temurun. Meskipun banyak negara kini menganut demokrasi, beberapa negara, termasuk Arab Saudi dan Jepang, tetap mempertahankan sistem monarki. Raja dan kaisar memiliki kedudukan yang serupa, namun peran dan cakupan kekuasaan mereka sangat berbeda.
Raja vs Kaisar: Apa Bedanya?
Secara umum, raja memimpin sebuah kerajaan dengan kekuasaan yang terbatas pada wilayah tertentu, sedangkan kaisar menguasai beberapa kerajaan atau negara bagian yang membentuk sebuah kekaisaran. Kaisar lebih sering diasosiasikan dengan penguasa yang memiliki wilayah luas dengan beragam budaya dan bahasa.
Monarki Arab Saudi
Arab Saudi menganut monarki absolut, di mana raja memegang kekuasaan penuh dalam urusan negara dan agama. Sejak didirikan pada 1932, Arab Saudi dipimpin oleh raja yang juga berperan sebagai pemimpin agama, dengan gelar “Penjaga Dua Kota Suci”. Raja memiliki kontrol penuh atas legislatif, yudikatif, dan kebijakan luar negeri, dengan keputusan yang sering mendapat legitimasi agama.
Kekaisaran Jepang
Berbeda dengan Arab Saudi, Jepang memiliki monarki konstitusional yang membatasi peran kaisar hanya pada fungsi seremonial. Setelah Perang Dunia II, konstitusi Jepang menempatkan kaisar sebagai simbol negara tanpa kekuasaan politik. Meskipun tidak terlibat dalam pemerintahan, kaisar di hormati sebagai lambang persatuan nasional dan penjaga tradisi budaya Jepang.
Perbedaan Peran
Perbedaan utama antara raja Arab Saudi dan kaisar Jepang terletak pada kekuasaan politik mereka. Raja Arab Saudi memiliki kekuasaan absolut, mengendalikan hampir semua aspek pemerintahan, sementara kaisar Jepang hanya berfungsi sebagai simbol negara, tanpa wewenang politik.
Tradisi yang Berbeda
Di Arab Saudi, pewarisan tahta dipilih berdasarkan konsensus keluarga kerajaan dan pertimbangan politik dan agama, tanpa mengikuti sistem sulung yang ketat. Sementara itu, di Jepang, pewarisan tahta mengikuti garis keturunan langsung dari ayah ke anak dalam keluarga kerajaan.
Di Arab Saudi, raja dipandang sebagai pemimpin agama dan negara, dengan pengaruh yang kuat dalam kehidupan sehari-hari rakyat. Di Jepang, meskipun kaisar tidak memiliki kekuasaan politik, ia dihormati sebagai simbol kesatuan dan penjaga tradisi budaya Jepang.
Kesimpulan
Meskipun keduanya merupakan negara monarki, perbedaan antara Arab Saudi dan Jepang sangat mencolok. Raja Arab Saudi memiliki kekuasaan absolut, sementara Jepang berperan sebagai simbol negara tanpa kekuasaan politik. Perbedaan ini mencerminkan bagaimana masing-masing negara memandang peran monarki dalam konteks sejarah, budaya, dan ideologi mereka.
Sumber : Youtube