Berita Dunia Terkini – Kepala komite penyelidikan PBB yang di bentuk untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang selama konflik Israel-Gaza pada tahun 2014. Profesor William Schabas, telah mengundurkan diri. Keputusan ini terjadi setelah adanya tekanan dan tuduhan bias anti-Israel yang di layangkan oleh pemerintah Israel. Dalam sebuah pernyataan resmi yang di rilis pada Selasa, 8 Oktober 2024, Dewan Hak Asasi Manusia. PBB mengonfirmasi bahwa Schabas telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Dewan, Duta Besar Joachim Ruecker.
Surat pengunduran diri tersebut di sampaikan setelah Misi Tetap Israel mengirimkan surat resmi kepada. Presiden Dewan pada 30 Januari, meminta agar Schabas dipecat dari posisinya. Dalam surat tersebut, Israel menuduh adanya konflik kepentingan yang mengganggu integritas komisi penyelidikan. “Presiden telah menerima pengunduran diri Profesor Schabas dan berterima kasih atas kontribusinya selama enam bulan terakhir,” bunyi pernyataan PBB.
Lanjutkan Kepala Penyelidikan PBB Meskipun Tanpa Ketua
Meskipun Schabas telah mundur, komisi penyelidikan akan tetap melanjutkan tugasnya untuk menyelidiki semua dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional yang terjadi selama konflik tersebut. Menurut pernyataan PBB, komisi kini berada dalam tahap akhir pengumpulan bukti dari berbagai korban dan saksi yang terlibat, baik dari pihak Israel maupun Palestina.
Laporan hasil penyelidikan di harapkan dapat di sampaikan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada tanggal 23 Maret mendatang. Ruecker, selaku presiden dewan, saat ini sedang berdiskusi dengan dua anggota komisi yang tersisa untuk mencari pengganti Schabas sebagai ketua baru. Penunjukan ketua baru ini di anggap penting untuk memastikan kelangsungan penyelidikan yang sensitif ini.
Kepala Penyelidikan PBB Reaksi Israel dan Konsekuensi Konflik
Pemerintah Israel menegaskan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan komisi penyelidikan yang di pimpin oleh PBB. Mereka menganggap bahwa proses ini tidak adil dan sudah terdistorsi sejak awal. Serangan Israel selama konflik 2014 telah menyebabkan lebih dari 2.160 warga Palestina tewas, dengan sekitar 11.000 orang terluka, sebagian besar merupakan warga sipil. Selain itu, serangan tersebut menghancurkan ribuan bangunan tempat tinggal, memperparah krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Gencatan senjata yang di umumkan pada Agustus 2014, setelah serangan berbulan-bulan, seharusnya menjadi langkah menuju penyelesaian damai. Namun, situasi di lapangan tetap tegang, dan tantangan bagi komisi penyelidikan PBB tetap besar. Penyelidikan ini tidak hanya akan mencakup aspek hukum, tetapi juga akan menyoroti dampak kemanusiaan yang di alami oleh masyarakat sipil yang terjebak dalam konflik tersebut.
Pengunduran diri Profesor William Schabas sebagai ketua komite penyelidikan. PBB mencerminkan kompleksitas dan tantangan yang di hadapi dalam menyelidiki konflik yang penuh ketegangan ini. Meski demikian, komisi di harapkan dapat melanjutkan penyelidikan dan menyampaikan laporan yang obyektif dan komprehensif, yang dapat menjadi dasar bagi upaya mendamaikan kedua belah pihak di masa depan.
Sumber : Tempo.co