Berita Dunia Terkini – Banyak dari kita mungkin masih terbayang tentang Afrika sebagai wilayah yang gersang, tertinggal, dan penuh konflik. Namun, terdapat contoh negara di benua ini yang berhasil membalikkan pandangan tersebut. Salah satunya adalah Negara Rwanda, sebuah negara di Afrika Tengah dengan ibu kota Kigali, yang kini di kenal sebagai salah satu negara berkembang dengan kemajuan pesat.
Kigali: Singapura dari Afrika
Negara Rwanda, dengan ibu kotanya Kigali, sering di sebut sebagai “Singapura-nya Afrika.” Kota ini di kenal karena kebersihannya yang mengesankan dan penataan kotanya yang sangat rapi.
Meskipun jalanan di desa-desa di Rwanda belum sepenuhnya teraspal, masyarakat di sana memiliki kesadaran tinggi akan kebersihan dan keindahan. Selama dua dekade terakhir, Negara Rwanda telah menginvestasikan waktu dan usaha yang besar untuk membangun masa depan yang nyaman dan modern.
Genosida dan Konflik Suku
Transformasi Rwanda tak lepas dari masa lalu yang kelam. Sekitar 28 tahun lalu, negara ini mengalami salah satu tragedi terburuk dalam sejarahnya: genosida.
Pada 7 April 1994 hingga 15 Juli 1994, Rwanda di landa kekacauan ketika suku Hutu melancarkan serangan terhadap suku Tutsi. Konflik ini berawal dari kematian Presiden Juvenal Habyarimana, seorang Hutu, ketika pesawatnya di tembak jatuh di atas bandara Kigali.
Suku Hutu dan Tutsi sebenarnya memiliki banyak kesamaan—bahasa, wilayah, dan tradisi namun perbedaan fisik yang mencolok sering kali menjadi sumber ketegangan. Genosida ini menyebabkan lebih dari 800.000 kematian dan berakhir ketika Front Patriotik Rwanda (RPF) berhasil menguasai Kigali pada awal Juli 1994.
Pemulihan dan Transformasi
Pasca-genosida, Rwanda mengalami transformasi yang mengesankan. RPF membentuk pemerintahan koalisi dengan Pastor Bizimungu sebagai presiden dan Paul Kagame, seorang Tutsi, sebagai wakil presiden dan Menteri Pertahanan. Sejak tahun 2000, Paul Kagame telah menjadi presiden terpilih dan memimpin negara ini menuju perubahan besar.
Rwanda kini di kenal sebagai negara yang penuh toleransi dan persatuan. Keberhasilan dalam mengurangi ketegangan rasial dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik dengan lebih dari 60% kursi di parlemen di isi oleh perempuan adalah salah satu contoh nyata dari kemajuan ini.
Rwanda memiliki inisiatif unik yang disebut Umuganda, yang diadakan setiap Sabtu terakhir setiap bulan. Seluruh warga, termasuk presiden, diwajibkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan lingkungan dan menanam pohon.
Jika seseorang melewatkan Umuganda tanpa alasan yang sah, mereka dapat didenda hingga 5.000 FR Rwanda (sekitar 61.000 IDR). Inisiatif ini telah menjadikan Rwanda sebagai salah satu negara terbersih di dunia.
Pariwisata dan Investasi: Membangun Masa Depan
Seiring dengan upaya untuk meningkatkan kebersihan, Rwanda juga mempromosikan aktivitas berkelanjutan seperti hari bebas mobil bulanan di Kigali.
Pada hari Minggu pertama dan ketiga setiap bulan, jalan-jalan yang sibuk ditutup untuk memberikan jalan bagi pengendara sepeda, pelari, dan skater. Ini tidak hanya mengurangi emisi gas tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warga.
Pariwisata di Rwanda juga berkembang pesat berkat keindahan alamnya dan upaya pemerintah dalam sektor ini. Rwanda kini berada di peringkat keenam sebagai negara teraman di dunia untuk pelancong. Investasi besar dalam sektor pariwisata menjadikannya sebagai penghasil devisa terbesar di negara tersebut.
Sumber : Youtube