Berita Dunia Terkini – Pada 27 Maret 1964, Alaska diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 9,2 magnitudo yang terjadi di Prince William Sound. Gempa ini menjadi salah satu yang terkuat dalam sejarah, mengguncang wilayah dengan intensitas ekstrem, serta menyebabkan kerusakan parah di kota-kota seperti Anchorage, Seward, dan Valdez.
Durasi guncangan mencapai sekitar 4 menit 38 detik, menjadikannya sebagai gempa terkuat di Amerika Utara serta kedua di dunia setelah gempa Valdivia 1960. Perubahan dramatis pada landscape fisik termasuk retakan tanah dan pergeseran vertikal hingga 12 meter.
Dampak Tsunami dan Kerusakan yang Ditimbulkan
Gempa Bumi Alaska memicu tsunami dahsyat yang menghantam pantai-pantai Alaska dengan kekuatan merusak. Gelombang tsunami setinggi maksimum 67 meter di Valdez Inlet meratakan desa Cenega, menewaskan 23 dari 68 penduduk.
Gelombang ini juga menyapu kota-kota seperti Whittier, Seward, dan Kodiak, serta mengakibatkan kerusakan di British Columbia, Washington, Oregon, California, serta Hawai’i.
Tsunami tidak hanya merusak pelabuhan dan infrastruktur, tetapi juga menimbulkan kerusakan struktural di berbagai zona longsor, menunjukkan dampak merusak hingga sejauh 970 kilometer dari pusat gempa.
Kehidupan dan Kehilangan: Kisah dari Anchorage
Di Anchorage, gempa menyebabkan kerusakan sangat parah. Pusat kota mengalami kerusakan berat, termasuk runtuhnya menara kontrol bandara.
William Evlong, seorang penduduk setempat, menggambarkan bagaimana guncangan awal terasa ringan sebelum berubah menjadi getaran hebat, meruntuhkan rumah serta infrastruktur di sekelilingnya.
Selama gempa, Evlong dan keluarganya menghadapi kerusakan luas, termasuk jalan-jalan yang retak, bangunan runtuh, serta layanan dasar seperti listrik dan air yang terputus. Pengalaman ini mencerminkan ketahanan komunitas dalam menghadapi bencana.
Pelajaran dan Dampak Jangka Panjang
Gempa bumi Alaska 1964 membuka mata dunia terhadap potensi kehancuran akibat gempa bumi dan tsunami. Peristiwa ini menjadi titik balik penting dalam studi seismologi serta mitigasi bencana. Memicu penelitian lebih lanjut tentang subduksi lempeng tektonik serta pentingnya perencanaan tanggap darurat.
Selain itu, bencana ini mendorong pengembangan metode perencanaan serta kesiapsiagaan yang lebih baik, menekankan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi bencana alam. Warisan gempa ini terus mempengaruhi cara kita memahami serta mengatasi tantangan bencana di masa depan.
Gempa Alaska 1964 tidak hanya mengubah landscape fisik tetapi juga mengguncang kehidupan banyak orang. Meninggalkan dampak mendalam yang mempengaruhi studi serta perencanaan mitigasi bencana hingga saat ini.
Sumber : Youtube