Berita Dunia Terkini – Pada Abad ke-13, dunia mengalami salah satu bencana alam terbesar dicatat dalam sejarah manusia. Letusan gunung berapi dahsyat dari Gunung Samalas, terletak di wilayah kini dikenal sebagai Lombok, Indonesia, telah mengubah iklim secara drastis di seluruh dunia.
Kejadian monumental ini tidak hanya sekadar peristiwa alam biasa, tetapi mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan secara mendalam.
Kondisi Iklim Ekstrem Abad ke-13
Pada masa itu, catatan sejarah mencatat kondisi cuaca tidak lazim di Eropa dan Timur Tengah. Musim panas yang dingin, hujan berlebih, serta awan tinggi konstan merusak tanaman telah menyebabkan kelaparan luas di berbagai wilayah.
Epidemi dan kekurangan pangan menghantui populasi, menciptakan periode kesengsaraan panjang serta menyakitkan.
Penemuan Modern: Identifikasi Letusan Gunung Samalas
Pada tahun 2013, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi sumber peristiwa besar ini. Melalui penelitian teliti menggunakan berbagai metode ilmiah termasuk penanggalan karbon serta analisis geokimia.
Mereka menetapkan bahwa letusan Gunung Samalas pada tahun 1257 adalah penyebab langsung dari kondisi iklim ekstrem. Ini terbukti dengan adanya jejak material vulkanik tersebar luas, termasuk lapisan sulfat dalam inti es Greenland hingga Antartika.
Letusan Gunung Samalas bukanlah peristiwa biasa. Dengan skala letusan mencapai level 7 pada skala VEI (Volcanic Explosivity Index), ini di anggap sebagai salah satu letusan terbesar dalam sejarah Holosen.
Volume material yang di muntahkan selama letusan mencapai puluhan kilometer kubik, dengan kolom erupsi mencapai ketinggian yang mempengaruhi atmosfer global.
Dampak langsung dari letusan ini sangat luas. Partikel aerosol yang di suntikkan ke atmosfer mengurangi radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi, menyebabkan penurunan suhu global signifikan.
Perubahan iklim seperti musim dingin vulkanik serta penurunan suhu menciptakan kondisi mengganggu pertanian serta meningkatkan risiko kelaparan serta epidemi seluruh dunia.
Pencarian Identitas Kerajaan Pamatan
Dalam konteks arkeologi dan sejarah, letusan Gunung Samalas membuka cerita tentang kerajaan yang hilang, Pamatan.
Melalui penelitian di situs-situs arkeologi di Lombok hingga literatur kuno seperti Babat Lombok, di temukan jejak peradaban pernah makmur di wilayah ini sebelum di luluhkan oleh kekuatan alam tak terduga.
Letusan Gunung Samalas pada tahun 1257 bukan hanya peristiwa bencana alam mengubah iklim global, tetapi juga penemuan ilmiah mendalam tentang hubungan antara aktivitas vulkanik dan dampaknya terhadap lingkungan serta masyarakat manusia.
Melalui penelitian ini, kita tidak hanya menghormati masa lalu tetapi juga mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih aman dari ancaman alam tak terduga.
Sumber : Youtube