Berita Dunia Terkini – Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia yang menjulang gagah di Himalaya, telah lama menjadi simbol ketangguhan dan keindahan alam yang menakjubkan. Dengan ketinggian mencapai 8.849 MDPL, gunung ini menjadi tujuan impian bagi para pendaki dari seluruh penjuru dunia.
Penemuan dan Penamaan Gunung Everest
Pada abad ke-19, Himalaya masih merupakan misteri bagi banyak orang Barat. Penelitian awal yang dilakukan oleh para ahli geografi dan geologi Britania pada pertengahan abad ke-19 memberikan wawasan awal tentang topografi serta geologi wilayah ini.
Namun, identifikasi Everest sebagai puncak tertinggi di dunia baru di konfirmasi pada tahun 1852 oleh Radhanath Sikdar, seorang ahli matematika India, menggunakan perhitungan trigonometri.
Nama “Everest” sendiri diambil dari Sir George Everest, seorang surveyor Inggris memimpin survei wilayah India Britania pada awal abad ke-19.
Meskipun pendapatannya di terima sebagai nama resmi oleh Royal Geographical Society pada tahun 1865, masyarakat lokal Nepal menyebutnya “Sagarmatha” (Dewi Langit), sementara di Tibet di sebut “Chomolungma” (Dewi Ibu Dunia).
Tantangan Mendaki Gunung Everest
Ketinggian serta iklim di gunung Everest adalah salah satu paling ekstrem dunia. Udara tipis, suhu yang rendah pada puncak mencapai minus 40 derajat Celsius menjadi tantangan utama bagi pendaki.
Angin kencang juga sering kali menghambat pendakian, menciptakan kondisi yang sangat sulit bahkan bagi pendaki paling berpengalaman sekalipun.
Ekspedisi pertama berhasil mencapai puncak gunung Everest dilakukan pada tahun 1953 oleh Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru, Tenzing Norgay, seorang Sherpa Nepal.
Sejak itu, popularitas Everest terus meningkat, dengan lebih dari 5.000 orang berhasil mencapai puncak hingga saat ini, termasuk beberapa dari Indonesia.
Risiko dan Keamanan
Meskipun menjadi pencapaian luar biasa, mendaki gunung Everest tidak lepas dari risiko serius. Lebih dari 330 pendaki telah kehilangan nyawa mereka dalam upaya mendaki gunung Everest sejak ekspedisi pertama pada tahun 1921.
Faktor-faktor seperti kelelahan, penyakit ketinggian, hipotermia, serta kondisi cuaca buruk dapat mengancam keselamatan pendaki.
Kesimpulan
Gunung Everest tetap menjadi tujuan menantang hingga memikat bagi para pencinta alam hingga petualang di seluruh dunia. Dengan sejarah yang kaya dan tantangan melibatkan keberanian serta ketahanan fisik hingga mental. Everest terus memikat hingga menginspirasi orang-orang untuk menghadapi batas-batas kemampuan manusia.
Mendaki Everest bukanlah tugas yang mudah. Namun, bagi mereka yang siap menghadapi risiko dan tantangan ini, puncak tertinggi di dunia menanti untuk dijelajahi serta di taklukkan. Menghadiahkan pengalaman hidup tak terlupakan hingga kebanggaan yang tak ternilai.
Sumber : Youtube