Berita Dunia Terkini – Langkah sejumlah negara Barat yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka memicu reaksi dari berbagai pihak. Hamas, kelompok perjuangan yang berbasis di Jalur Gaza, segera menyampaikan tanggapan resmi dan menyebut pengakuan itu sebagai perkembangan penting dalam perjuangan rakyat Palestina.

Negara Barat Ambil Sikap: Palestina Diakui

Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengambil langkah diplomatik yang jarang terjadi. Ketiga negara ini mengumumkan pengakuan resmi terhadap Palestina sebagai negara merdeka, sambil menegaskan dukungan mereka terhadap solusi dua negara.

Para pemimpin dari negara-negara tersebut menyampaikan bahwa mereka ingin mendorong perdamaian jangka panjang. Menurut mereka, mengakui Palestina sebagai negara berdaulat merupakan langkah penting menuju keadilan dan stabilitas di Timur Tengah.

Hamas Sambut Positif, Tapi Tetap Waspada

Hamas merespons cepat. Mereka menyampaikan penghargaan kepada negara-negara tersebut, dan menyebut pengakuan itu sebagai sinyal positif dari komunitas internasional. Juru bicara Hamas menyatakan bahwa pengakuan ini menunjukkan adanya kesadaran global terhadap penderitaan rakyat Palestina.

Namun, mereka juga mengingatkan bahwa langkah simbolis tidak cukup. Hamas tetap mendorong komunitas internasional untuk menindaklanjuti pengakuan ini dengan kebijakan yang lebih konkret.

Tuntutan untuk Tindakan Nyata

Hamas tidak hanya mengandalkan pernyataan politik. Mereka juga menyerukan agar negara-negara Barat menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan pendudukan Israel dan mencabut blokade atas Jalur Gaza.

Selain itu, Hamas mendesak penerapan sanksi terhadap Israel atas pelanggaran hak asasi manusia. Mereka menilai bahwa tanpa tekanan internasional yang nyata, rakyat Palestina akan terus menghadapi kekerasan dan penjajahan.

Seruan untuk Persatuan Nasional

Momentum ini juga dimanfaatkan Hamas untuk menyerukan persatuan internal. Mereka mendorong faksi-faksi Palestina untuk menyatukan visi dan strategi perjuangan. Hamas menilai bahwa kekuatan bersama akan membuat suara Palestina semakin didengar di panggung dunia.

“Persatuan nasional bukan pilihan, melainkan kebutuhan mendesak,” ujar juru bicara mereka dalam pernyataan resmi.

Israel Bereaksi Keras

Sementara itu, Israel merespons pengakuan ini dengan kecaman. Pemerintah Israel menuduh negara-negara yang mengakui Palestina telah memberi “legitimasi kepada terorisme”. Sebagai bentuk protes, mereka menarik duta besar dan mempertimbangkan langkah diplomatik lainnya.

Situasi ini memicu kekhawatiran di kalangan pengamat internasional. Ketegangan di kawasan diperkirakan akan meningkat jika tidak ada upaya diplomatik lanjutan.

Penutup: Langkah Awal atau Titik Balik?

Hamas menganggap pengakuan ini sebagai langkah maju, meski belum cukup. Mereka tetap berpegang pada tujuan akhir: kemerdekaan penuh Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Apakah ini awal dari perubahan nyata, atau hanya satu babak kecil dari perjuangan panjang? Hamas memilih untuk tetap siaga—sambil berharap lebih banyak negara mengikuti langkah berani ini.

Sumber : CNN NEWS

By ALEXA