Berita Dunia Terkini – Jumlah Korban Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk. Dalam 24 jam terakhir, enam warga Palestina di laporkan meninggal dunia akibat malnutrisi dan kelaparan. Dengan demikian, total korban jiwa akibat krisis kelaparan di Gaza telah meningkat menjadi 367 orang. Dari jumlah tersebut, 131 di antaranya adalah anak-anak, menurut laporan resmi dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Angka ini menunjukkan dampak serius dari blokade yang terus berlangsung di wilayah tersebut. Data terbaru menunjukkan bahwa 13 kematian tambahan, termasuk tiga anak-anak, terjadi pada hari Selasa saja. Ini menjadi hari dengan jumlah korban kelaparan tertinggi sejak blokade kemanusiaan Israel di mulai.
Krisis Kemanusiaan Semakin Parah
Organisasi-organisasi lokal maupun internasional telah menyuarakan keprihatinan mereka atas minimnya perubahan signifikan dalam penanganan situasi bantuan kemanusiaan di Gaza. Sejak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menyatakan adanya bencana kelaparan lebih dari seminggu lalu, tidak ada kemajuan berarti dalam pengiriman bantuan yang di butuhkan.
Warga Palestina masih hidup dalam kondisi yang sangat sulit, dengan akses terbatas terhadap makanan, air bersih, dan layanan kesehatan. Kekurangan pasokan pokok telah menyebabkan banyak warga, termasuk anak-anak, menderita kelaparan akut.
Invasi Militer Memperburuk Keadaan
Kondisi ini semakin di perparah oleh tindakan militer Israel yang terus berlanjut. Dalam beberapa hari terakhir, militer Israel telah memulai tahap awal invasi ke Kota Gaza. Operasi militer ini mencakup penghancuran besar-besaran di wilayah permukiman padat penduduk seperti Shuja’iyya, Zeitoun, Sabra, serta di Jabalia di Jalur Gaza utara.
Akibat serangan ini, ribuan warga kembali kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi. Serangan tanpa henti ini tidak hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga mempersempit ruang gerak warga sipil untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan.
Seruan Dunia Internasional
Banyak negara dan organisasi kemanusiaan telah mengecam tindakan militer Israel. Mereka memperingatkan bahwa tindakan ini dapat memicu eskalasi konflik yang lebih luas dan menimbulkan krisis pengungsian massal. Di perkirakan hampir satu juta warga Gaza kini terpaksa hidup berpindah-pindah, tanpa kepastian dan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Organisasi hak asasi manusia juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil langkah konkret guna mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Gaza. Mereka menekankan pentingnya gencatan senjata dan akses bebas terhadap bantuan kemanusiaan.
Peringatan dari Tenaga Medis
Dr. Mohammed Abu Salmiya, direktur Kompleks Medis Al-Shifa salah satu rumah sakit utama di Gaza menyampaikan peringatan serius terkait rencana Israel yang ingin memperluas operasi militer ke wilayah barat Jalur Gaza. Menurutnya, lebih dari satu juta warga Palestina saat ini terdesak di wilayah tersebut dan hidup dalam kondisi tragis, tanpa jaminan keselamatan dan kesehatan.
Ia menekankan bahwa tanpa bantuan segera dan perlindungan bagi warga sipil, jumlah korban jiwa kemungkinan besar akan terus meningkat dalam waktu dekat.
Sumber : Sindo.news