Berita Dunia Terkini –Teheran, 14 Juli 2025 — Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Iran pada awal pekan ini, namun serangan tersebut justru menuai sorotan tajam. Sejumlah
laporan mengungkapkan bahwa jet tempur F-15 Israel gagal menjalankan misi secara maksimal. Beberapa jet tidak mampu menembus pertahanan udara Iran dan harus
kembali ke pangkalan lebih awal karena mengalami gangguan teknis.

Serangan ini mencerminkan meningkatnya ketegangan regional antara kedua negara, menyusul eskalasi aktivitas militer di perbatasan Suriah dan Lebanon. Israel
mengandalkan F-15I Ra’am sebagai tulang punggung serangan jarak jauhnya dan terus mengerahkan kekuatan udaranya dalam konfrontasi ini.

Sumber militer Iran dan sejumlah media internasional menyatakan bahwa serangan tersebut tidak berhasil menghancurkan target-target strategis di wilayah Iran. Iran
mengklaim berhasil menggagalkan sebagian besar serangan dengan menggunakan sistem pertahanan udara seperti Bavar-373 dan Khordad-15.

“F-15 bukanlah ancaman bagi kami. Mereka gagal menembus pertahanan kami, dan kami sudah memantau pergerakan mereka sejak awal,” kata seorang pejabat militer
Iran dalam wawancara dengan kantor berita lokal.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Israel belum menyampaikan pernyataan resmi terkait hasil operasi tersebut. Namun, beberapa analis militer menilai bahwa
kegagalan ini berpotensi merusak reputasi kekuatan udara Israel yang selama ini mendominasi kawasan Timur Tengah.

Pengamat militer dari Tel Aviv University, Dr. Alon Ben-David, menilai bahwa hasil operasi ini menunjukkan kebutuhan untuk mengevaluasi kesiapan dan kapabilitas
teknis pesawat tempur Israel saat menghadapi sistem pertahanan udara modern.

“F-15 adalah pesawat yang hebat, tetapi pilot kita membutuhkan strategi baru untuk menghadapi sistem pertahanan canggih seperti milik Iran,” ujar Ben-David.

Ketegangan antara Israel dan Iran tampaknya belum akan mereda dalam waktu dekat. Komunitas internasional terus menyerukan agar kedua pihak menahan diri dan
menghindari eskalasi yang dapat mengancam stabilitas kawasan.

Sumber : CNN NEWS

By ALEXA