Teheran, 3 Juli 2025 — Pemerintah Iran secara resmi mengumumkan bahwa pihaknya memutus hubungan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Langkah ini merupakan respons atas serangan gabungan Israel dan Amerika Serikat yang, menurut klaim Iran, telah merusak fasilitas nuklir serta mengancam kedaulatan nasional. Keputusan tersebut memperlihatkan eskalasi serius dalam ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan meningkatkan kekhawatiran akan potensi konflik berskala besar.
Berita Dunia Terkini-Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyampaikan bahwa serangan militer pekan lalu melanggar hukum internasional secara terang-terangan dan mengancam integritas program nuklir sipil Iran. Selama ini, menurut Iran, IAEA mengawasi program tersebut untuk memastikan penggunaannya tetap damai.
“Iran tidak lagi melihat relevansi bekerja sama dengan badan internasional yang gagal mencegah agresi terhadap kami,” ujar sang juru bicara. “Kami tidak akan membiarkan kekuatan asing menginjak-injak hak kedaulatan kami.”
Latar Belakang Ketegangan
Serangan udara ke beberapa instalasi strategis di Iran, termasuk situs nuklir Natanz dan Arak, memicu ketegangan terbaru ini. Israel dan AS belum secara langsung mengonfirmasi keterlibatannya, namun sumber intelijen internasional menyatakan bahwa kedua negara menjalankan operasi militer terkoordinasi untuk menghentikan aktivitas pengayaan uranium yang menurut mereka telah melampaui batas kesepakatan internasional.
Keputusan Iran memutus hubungan dengan IAEA memicu kekhawatiran komunitas internasional. Tanpa pengawasan independen, banyak pihak kesulitan memastikan bahwa program nuklir Iran tetap berada di jalur damai.
Reaksi Dunia Internasional
Sekretaris Jenderal PBB menyerukan semua pihak agar menahan diri dan segera kembali ke meja perundingan. “Langkah diplomatik harus kita utamakan. Dunia tidak mampu menghadapi konflik terbuka lainnya di kawasan sensitif seperti Timur Tengah,” ujarnya.
Uni Eropa juga menyayangkan keputusan Iran dan meminta IAEA untuk tetap menjalin komunikasi informal demi mencegah peningkatan ketegangan.
Dampak Potensial
Keputusan Iran ini bisa memperburuk isolasi negara tersebut secara diplomatik dan ekonomi. Selain itu, harga minyak mentah di pasar global melonjak karena para pelaku pasar khawatir akan gangguan pasokan dari kawasan Teluk.
Para pengamat hubungan internasional mengingatkan bahwa situasi ini bisa memicu perang terbuka antara Iran dan koalisi negara Barat jika semua pihak gagal mengelola ketegangan secara hati-hati. Konflik seperti itu berisiko besar mengganggu stabilitas regional dan global.
Sumber : CNN NEWS